Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siswa Daerah Terpencil di Mamuju Tengah Harus Berhadapan dengan Ular, Monyet hingga Babi Hutan, demi Sekolah

Kompas.com - 07/02/2022, 08:30 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Sekolah darurat

Karena perjalanan ke sekolah tak mudah, terkadang Valen bersama beberapa temanya sering terlambat mengikuti pelajaran, namun itu dimaklumi para guru di sekolah.

Di sekolah terpencil ini Calen bersama 43 siswa lainnya. Setiap hari mereka belajar dengan 3 ruang kelas yang berukuran 3x5 meter.

Tak ada yang istimewa, sekolah darurat ini dibuat dari papan kayu beratap seng.

Para siswa belajar sambil beralaskan tanah pasir bercampur bebatuan.

Karena jumlah bangku dan kursi terbatas, para siswa sering terlibat memperebutkan kursi dan meja di sekolah ini.

Siswa yang datang terlambat harus relah berdesakan atau berdiri di samping kelas saat belajar.

Ruangan kelas lima dan kelas 6 misalnya, terpaksa dibagi dua.

Satu sisi ruangan digunakan kelas lima, sedang sisi ruangan lainnya digunakan kelas enam. Umumnya guru di sekolah ini mengajar dua kelas sekaligus.

Sekolah yang didirikan sejak tahun 2014 sekolah ini di bangun atas swadaya masyrakat setempat.

Baca juga: Cerita Haru Kakek Beddu di Mamuju Tengah, Punguti Ceceran Beras di Jalan untuk Dikonsumsi

 

Warga yang khawatir masa depan pendidikan anaknya di pedalaman terpencil sepakat mendirikan sekolah darurat. 

Meski baru beberapa tahun berdiri, sekolah ini telah berhasil mencetak sejumlah siswa berprestasi.

Salah satunya adalah Suranil yang kini diangkat menjadi guru honorer untuk mengajar di sekolah ini bersama seorang guru ASN. 

“Ya kondisinya seperti ini cukup miris. Lantainya masih tanah pasir, kursi dan bangkunya tidak cukup. Sekolah masih terbuat dari dinding kayu,” kata Sukarnil.

Karena sekolahnya berada di tengah hutan, ular sering jadi ancaman. Kejadian itu sudah berlangsung beberapa kali.

“Pernah waktu siswa sedang belajar ada ular di dinding sekolah. Suasana belajar yang tadinya tenang mendadak jadi riuh karena ada ular mengintip,” kata Surnil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com