Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Gunung Anak Krakatau yang Kembali Meletus, Ungkap Kaitan dengan Gempa Banten dan Potensi Tsunami

Kompas.com - Diperbarui 24/04/2022, 22:47 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan.

Saat ini status Gunung Anak Krakatau dinaikan dari waspada menjadi siaga sehingga masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak..

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Naik Status Jadi Siaga, Ini Imbauan bagi Warga

"Hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) terhitung Minggu, 24 April 2022, pukul 18.00 WIB," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono.

Baca juga: PVMBG: Material Erupsi Gunung Anak Krakatau Tak Bahayakan Warga Banten dan Sebesi

Sebelumnya, Berdasarkan foto dari kamera CCTV di situs Magma Indonesia yang diakses pukul 22.14 WIB, terlihat jelas pijaran lava di kawah gunung tersebut.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Pijaran Lahar Terlihat dari Kawah Gunung

Terkait aktivitas ini, berikut adalah beberapa fakta Gunung Anak Krakatau yang bisa Anda simak.

1. Lokasi Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api yang berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatera.

Dilansir dari laman vsi.esdm.go.id, Gunung Anak Krakatau berada pada komplek Krakatau bersama tiga pulau lain yaitu Rakata, Sertung, dan Panjang.

Jika Pulau Rakata, Sertung, dan Panjang adalah bekas kaldera gunung Krakatau (Purba), maka

Anak Krakatau merupakan gunung api yang muncul setelah letusan pada tahun 1927.
Kini Gunung Anak Krakatau masuk dalam wilayah administratif Provinsi Lampung.

2. Daerah Bahaya Gunung Anak Krakatau

Dilansir dari laman magma.esdm.go.id, Gunung Anak Krakatau berada pada Level II (Waspada).

Lebih lanjut berdasar Peta Kawasan Rawan Bencana maka hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 kilometer dan area di sekitarnya merupakan kawasan rawan bencana.

Potensi bahaya lontaran material lava, aliran lava, dan hujan abu lebat berada di sekitar kawah dalam radius 2 km dari kawah aktif.

Sementara hujan abu dapat terjadi di beberapa wilayah tergantung pada arah dan kecepatan angin.

3. Merupakan Pulau Tak Berpenghuni

Dilansir dari laman lampungprov.go.id, Gunung Anak Krakatau diketahui memiliki luas sekitar 320 hektar yang keseluruhannya merupakan pulau tak berpenghuni.

Gunung Anak Krakatau sendiri masuk dalam kawasan cagar alam Krakatau yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Regional
Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Regional
Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Regional
Santri di Jambi Di-'bully' Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Santri di Jambi Di-"bully" Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Regional
TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

Regional
Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Regional
Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Regional
Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Regional
Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Regional
Wanita Disiram Air Keras di Solo, Korban Sempat Dapat Pesan Ancaman

Wanita Disiram Air Keras di Solo, Korban Sempat Dapat Pesan Ancaman

Regional
Gudang Elpiji Terbakar di Grobogan, 2 Rumah Ludes

Gudang Elpiji Terbakar di Grobogan, 2 Rumah Ludes

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Enggan Tanggapi Tudingan FX Rudy | 'Saya sejak SD Jalan Kaki ke Sekolah'

[POPULER REGIONAL] Gibran Enggan Tanggapi Tudingan FX Rudy | "Saya sejak SD Jalan Kaki ke Sekolah"

Regional
Ada Potensi Banjir Rob, Pengguna Jalan Pantura Kaligawe Semarang Diminta Waspada

Ada Potensi Banjir Rob, Pengguna Jalan Pantura Kaligawe Semarang Diminta Waspada

Regional
Diduga Tergelincir, Pemotor di Jalingkut Brebes Tewas Terlindas Truk

Diduga Tergelincir, Pemotor di Jalingkut Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Samarinda

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Samarinda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com