Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mariyati, Teras Rumah Ditutup Lembaran Kain, Anaknya ODGJ, Mengamen demi Menyambung Hidup

Kompas.com - 02/02/2022, 15:19 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Kehidupan Mariyati (55) dan anak semata wayangnya Narak (32) sangat memprihatinkan. Mereka hidup dalam kondisi serba kekurangan.

Mariyati dan anak laki-lakinya itu tinggal di rumah berukuran 5x5 meter beralaskan tanah dengan dinding rumah berupa papan kayu yang sudah berlubang.

Atap rumah mereka banyak yang bocor. Setiap turun hujan, airnya langsung masuk ke dalam rumah.

Mariyati dan anaknya sudah menempati rumah itu puluhan tahun. Rumah itu jauh dari kata layak.

Baca juga: Waduk Peninggalan Belanda di Boyolali Direnovasi, Dilengkapi Jogging Track dan Plaza UKM

Pintu dan jendela rumah sudah tidak utuh lagi. Semuanya rusak karena tidak terawat.

Mariyati tidak mampu lagi untuk memperbaiki rumahnya tersebut.

Penghasilan dari mengamen hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Anak satu-satunya yang dia andalkan mengalami gangguan kejiwaan. Sedangkan sang suami, Sumardi, sudah lama meninggal karena sakit paru-paru.

Bagian depan atau teras rumah Mariyati terdapat lembaran-lebaran kain yang sengaja mereka pasang supaya kondisi dalam rumah tidak terlihat dari luar.

Rumah itu hanya ada ruang tamu merangkap sebagai kamar tidur. Di ruang tamu ini, terdapat satu lemari dan satu kasur busa yang kondisinya sudah lusuh.

Rumah tersebut tidak ada kursi dan meja. Dapur untuk keperluan memasak juga tidak ada. Apalagi, perabotan rumah tangga lainnya.

Mariyati mengaku tidak pernah memasak. Setiap hari, Mariyati membeli nasi untuk dimakan bersama dengan anaknya.

"Saya tidak pernah masak. Kalau makan dikasih uang warga saya belikan makan," kata Mariyati, saat ditemui Kompas.com di kediamannya RT 002, RW 001 Dukuh Gulon, Desa Tanjung, Kecamatan Klego, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (1/2/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com