BOYOLALI, KOMPAS.com - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mulai merevitalisasi Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, untuk mengembalikan fungsinya sebagai irigasi.
Waduk dibangun pada masa pemerintah Kolonial Belanda sekitar tahun 1930 tersebut akan diperbaiki bendungannya untuk memaksimalkan tampungan air.
Kemudian di sekitar area Waduk Cengklik dibangun jogging track, Plaza Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta penataan lingkungan lainnya.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Bengawan Solo BBWSBS Sri Wahyu Kusumastuti mengatakan, rencana merevitalisasi Waduk Cengklik sudah lama. Tapi, baru dapat dimulai akhir Desember 2021.
Menurut dia, tidak mudah untuk memindahkan para pedagang kaki lima (PKL). Berdasarkan data BBWSBS, ada 72 PKL yang berjualan di sekitar Waduk Cengklik.
"Memang tidak ada kompensasi karena mereka menempati tanah negara. Sekarang akan digunakan oleh negara tentu saja tidak ada kompensasi. Namun, kami tidak serta merta menggusur. Tapi kami relokasi dulu sementara di halaman parkir dengan ukuran 3 x 4 meter," kata Wahyu dihubungi Kompas.com via telepon, Sabtu (29/1/2022).
Setelah proses revitalisasi selesai, ungkap Wahyu PKL akan kembali diperbolehkan berjualan di Waduk Cengklik. Mereka akan ditempatkan di Plaza UMK.
"Waduk Cengklik nanti kita kembangkan sebagai destinasi wisata. Kalau sudah ditata bagus, asri pasti orang akan datang sendiri berwisata," ungkapnya.
Baca juga: Kami Mohon Pak Jokowi Mau Memperhatikan dan Membangun Waduk Cengklik...
Setelah revitalisasi Waduk Cengklik selesai diharapkan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat maupun pemerintah.
Kemudian karena fungsi Waduk Cengklik sebagai irigasi dan pengairan tentunya, kata Wahyu dapat meningkatkan ketahanan pangan.
"Selain memanfaatkan masyarakat kami harapkan ikut menjaga dan merawat Waduk Cengklik dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai membuat vandalisme, sampah di mana-mana dan sebagainya. Masyarakat harus kita beri edukasi untuk menjaga dan merawat," terang Wahyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.