Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Punya 18 Murid, SMP Negeri di Praya yang Dibangun dengan Anggaran Rp 1,7 Miliar Terpaksa Ditutup

Kompas.com - 01/02/2022, 12:06 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Sebuah sekolah negeri yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang berada di pusat kota terpaksa ditutup.

Penutupan sekolah tersebut disebabkan karena minimnya jumlah siswa.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 31 Januari 2022

Dibangun dengan anggaran Rp 1,7 miliar

Sekolah yang berada di Jalan Tuan Guru Lopan, Kelurahan Panji Sari, Kecamatan Praya itu resmi ditutup pada pertengahan Januari 2022 lalu.

Diketahui, sekolah tersebut dibangun dengan anggaran APBN tahun anggaran 2012 dengan nilai anggaran Rp 1,7 miliar.

Baca juga: Pesan Uang Palsu Rp 12 Juta Lewat Online, Pria di Lombok Utara Ditangkap, Ini Modusnya

Murid hanya 18 orang

Ilustrasi siswa dalam kelas menggunakan masker.DOK. PIXABAY Ilustrasi siswa dalam kelas menggunakan masker.

Kepala Dinas Pendidikan Lombok Tengah Lalu Muliawan menyampaikan, penutupan sekolah tersebut dilakukan secara permanen.

Penutupan dilakukan karena sekolah tidak memenuhi syarat jumlah siswa ajar dari tahun ke tahun.

Menurut Muliawan, jumlah siswa keseluruhan yang dimiliki oleh sekolah tersebut sekitar 18 siswa yang terdiri dari semua angkatan.

"Kita tutup sekolah ini karena sedikit muridnya, hanya 18 siswa, setiap jenjang kelas, dari kelas 7 sampai 9 itu isinya 6 orang," kata Muliawan dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (31/2/2022)

Baca juga: Tangkap Peluang, Bupati Lombok Barat Minta Pokdarwis Promosi Potensi Wisata Jelang MotoGP

 

Ilustrasi siswaDOK. PIXABAY Ilustrasi siswa
Peminat sedikit

Muliawan menjelaskan, kurangnya minat siswa memilih sekolah tersebut diduga karena persaingan dengan sekolah lain yang berada di satu wilayah tersebut.

"Di sana kan banyak sekolah Madrasah, jadi siswa banyak yang memilih sekolah Madrasah, jadi sekolah ini jarang peminatnya, bahkan pada tahun ajaran baru 2021, SMP ini hanya mendapatkan empat siswa" kata Muliawan.

Baca juga: Ambil Paket Berisi Uang Palsu Rp 12 Juta, Pria di Lombok Utara Diringkus Polisi

Sementara itu untuk jumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di sekolah tersebut sebanyak 4 orang. Ada pula beberapa guru honorer dan bagian tata usaha.

Siswa dan guru dipindah

Muliawan mengatakan, para siswa yang sudah telanjur berada di sekolah tersebut, diminta untuk memilih sekolah yang diinginkannya sebelum sekolah itu ditutup.

"Untuk siswa kita minta memilih sekolah mana yang diinginkan, ada yang ke madrasah, ada ke sekolah negeri, sementara untuk guru kita pindahkan ke beberapa sekolah," kata Mulaiawan.

Sedangkan gedung sekolah tersebut dihibahkan untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 6 Lombok Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com