LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Sebuah sekolah negeri yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang berada di pusat kota terpaksa ditutup.
Penutupan sekolah tersebut disebabkan karena minimnya jumlah siswa.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 31 Januari 2022
Sekolah yang berada di Jalan Tuan Guru Lopan, Kelurahan Panji Sari, Kecamatan Praya itu resmi ditutup pada pertengahan Januari 2022 lalu.
Diketahui, sekolah tersebut dibangun dengan anggaran APBN tahun anggaran 2012 dengan nilai anggaran Rp 1,7 miliar.
Baca juga: Pesan Uang Palsu Rp 12 Juta Lewat Online, Pria di Lombok Utara Ditangkap, Ini Modusnya
Kepala Dinas Pendidikan Lombok Tengah Lalu Muliawan menyampaikan, penutupan sekolah tersebut dilakukan secara permanen.
Penutupan dilakukan karena sekolah tidak memenuhi syarat jumlah siswa ajar dari tahun ke tahun.
Menurut Muliawan, jumlah siswa keseluruhan yang dimiliki oleh sekolah tersebut sekitar 18 siswa yang terdiri dari semua angkatan.
"Kita tutup sekolah ini karena sedikit muridnya, hanya 18 siswa, setiap jenjang kelas, dari kelas 7 sampai 9 itu isinya 6 orang," kata Muliawan dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (31/2/2022)
Baca juga: Tangkap Peluang, Bupati Lombok Barat Minta Pokdarwis Promosi Potensi Wisata Jelang MotoGP
Muliawan menjelaskan, kurangnya minat siswa memilih sekolah tersebut diduga karena persaingan dengan sekolah lain yang berada di satu wilayah tersebut.
"Di sana kan banyak sekolah Madrasah, jadi siswa banyak yang memilih sekolah Madrasah, jadi sekolah ini jarang peminatnya, bahkan pada tahun ajaran baru 2021, SMP ini hanya mendapatkan empat siswa" kata Muliawan.
Baca juga: Ambil Paket Berisi Uang Palsu Rp 12 Juta, Pria di Lombok Utara Diringkus Polisi
Sementara itu untuk jumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di sekolah tersebut sebanyak 4 orang. Ada pula beberapa guru honorer dan bagian tata usaha.
Muliawan mengatakan, para siswa yang sudah telanjur berada di sekolah tersebut, diminta untuk memilih sekolah yang diinginkannya sebelum sekolah itu ditutup.
"Untuk siswa kita minta memilih sekolah mana yang diinginkan, ada yang ke madrasah, ada ke sekolah negeri, sementara untuk guru kita pindahkan ke beberapa sekolah," kata Mulaiawan.
Sedangkan gedung sekolah tersebut dihibahkan untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 6 Lombok Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.