Seperti diketahui, Ganjar mendatangi SMAN 1 Tawangmangu pada Minggu (30/1/2021) dan mengecek kondisi tembok depan bagian bawah jendela gedung dengan cara menendang.
Tembok itu kemudian berlubang diduga karena bahan bangunan dikerjakan asal-asalan.
Pantauan Kompas.com, Senin (31/1/2022), perbaikan kemudian dilakukan di sejumlah titik, antara lain tembok yang bolong setelah ditendang Ganjar.
Baca juga: Melihat SMAN 1 Tawangmangu, Sekolah Bergaya Futuristik yang Buat Marah Ganjar
Sejumlah pekerja tampak mengganti material dari kalsiboard menjadi batu bata lalu diplester semen.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Syamsudin Isnaini mengatakan, masih ada waktu untuk pemeliharaan hingga Mei 2022.
"Tanggal 5 Desember 2021, sudah diserahkan sesuai kontrak. Setelah itu tahap pemeliharaan 180 hari, masih menjadi penanggung jawab kontrak jika ada kerusakan termasuk penyempurnaan dari pokok yang sudah diserahkan," jelas Syamsudin, kepada Kompas.com, saat berada di SMAN 1 Tawangmangu, Senin (31/1/2022).
"Termasuk yang kemarin (sidak Ganjar Pranowo) itu termasuk dalam masa penyempurnaan dan pemeliharaan," lanjut dia.
Baca juga: Melihat SMAN 1 Tawangmangu, Sekolah Bergaya Futuristik yang Buat Marah Ganjar
Diberitakan sebelumnya, kondisi bangunan SMAN 1 Tawangmangu itu membuat Ganjar Pranowo marah-marah.
Dia menemukan beberapa bagian tak sempurna, misalnya besi pembatas tangga yang karatan, hingga pengelesan tidak sempurna
Ada pula lantai dan tembok yang retak, serta pemasangan bata tempel yang tidak rapi.
Saat itu juga, Ganjar memanggil mandor proyek bangunan agar menelepon pimpinan kontraktor.
Baca juga: Buntut SMA Tawangmangu Dibangun Asal-asalan, Ganjar ke Kontraktor: Anda Perbaiki atau Pidana?