Salin Artikel

Ganjar Marah Bangunan SMAN Senilai Rp 5 Miliar Tak Sesuai Spesifikasi, Kadisdik: Tidak Bisa Justifikasi Dulu

Ganjar bahkan mengamuk, usai mengetahui tembok bangunan tersebut jebol usai diuji coba dengan cara tendang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, mengatakan, proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan.

Dia meminta publik tidak menjustifikasi terlebih dahulu.

"Ini masih tahap pemeliharaan jadi tidak bisa justifikasi dulu," kata Uswatun, kepada Kompas.com, saat melakukan pengecekan gedung sekolah, di Karanganyar, Senin (30/1/2022).

Uswatun juga menjelaskan bahwa konstruksi bangunan SMAN 1 Tawangmangu sudah sesuai dengan kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan kontraktor bangunan, yaitu menggunakan kalsiboard untuk material tembok depan.

"Iya, sudah sesuai (awal), sekarang sudah diperbaiki mengunakan bata dan plester," ujar dia.

"Pada prinsipnya pembangunan gedung SMAN 1 Tawangmangu ini masih dalam massa perawatan. Jadi, masih ada space waktu untuk pembenahan dan mulai Minggu kemarin langsung dilakukan perbaikan-perbaikan penyempurnaan," sambung dia.

Adapun SMAN 1 Tawangmangu berada di atas lahan sekitar 8.420 meter persegi.

Proyek senilai Rp 5 miliar itu dimulai pada Juli 2021 dan selesai pada 5 Desember 2021.

"Keluhan sudah diselesaikan, lainya seperti retakan rambut pada tembok sudah diplester dan dicat ulang sudah kembali lagi. Kemudian, kurang rapi paku-paku, butuh perapian saja, sudah ditidaklanjuti langsung," ujar dia.

Tembok itu kemudian berlubang diduga karena bahan bangunan dikerjakan asal-asalan.

Pantauan Kompas.com, Senin (31/1/2022), perbaikan kemudian dilakukan di sejumlah titik, antara lain tembok yang bolong setelah ditendang Ganjar.

Sejumlah pekerja tampak mengganti material dari kalsiboard menjadi batu bata lalu diplester semen.

Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Syamsudin Isnaini mengatakan, masih ada waktu untuk pemeliharaan hingga Mei 2022.

"Tanggal 5 Desember 2021, sudah diserahkan sesuai kontrak. Setelah itu tahap pemeliharaan 180 hari, masih menjadi penanggung jawab kontrak jika ada kerusakan termasuk penyempurnaan dari pokok yang sudah diserahkan," jelas Syamsudin, kepada Kompas.com, saat berada di SMAN 1 Tawangmangu, Senin (31/1/2022).

"Termasuk yang kemarin (sidak Ganjar Pranowo) itu termasuk dalam masa penyempurnaan dan pemeliharaan," lanjut dia.

Ganjar marah-marah

Diberitakan sebelumnya, kondisi bangunan SMAN 1 Tawangmangu itu membuat Ganjar Pranowo marah-marah.

Dia menemukan beberapa bagian tak sempurna, misalnya besi pembatas tangga yang karatan, hingga pengelesan tidak sempurna

Ada pula lantai dan tembok yang retak, serta pemasangan bata tempel yang tidak rapi.

Saat itu juga, Ganjar memanggil mandor proyek bangunan agar menelepon pimpinan kontraktor.


"Ini apa-apaan, mas? Jangan main-main ya, sekarang telepon bosmu, saya mau ngomong," kata Ganjar kepada mandor dalam keterangan tertulis, Minggu (30/1/2022).

Kepada pimpinan kontraktor, Ganjar marah dan mengingatkan terkait masalah integritas.

"Masih ingat saya dulu ngomong ya, jaga integritas dan kualitas, jangan korupsi, sekarang pekerjaanmu kayak gini. Mau saya bawa ke kejaksaan?," kata Ganjar dengan nada tinggi melalui sambungan telepon.

Ganjar langsung meminta pelaksana proyek segera melakukan perbaikan.

"Kalau enggak bagus kaya gini, saya kembalikan dan saya perkarakan. Jadi kalau mau main-main sama saya, ya saya persoalkan ini," tegasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Riska Farasonalia, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2022/02/01/102328078/ganjar-marah-bangunan-sman-senilai-rp-5-miliar-tak-sesuai-spesifikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke