Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Duka Pasutri Asal Lombok yang Ingin Mengadu Nasib ke Malaysia, Terpisah di Perairan Johor

Kompas.com - 24/01/2022, 15:42 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Saat itu Hidayatul mencari tahu siapa mayat tersebut. Hidayatul lalu menghubungi KJRI Johor untuk memberikan keterangan ciri-ciri dari pakaian dan fisik iparnya itu.

"Dua hari setelah menelpon KJRI, ditanya ciri-cirinya, saya jawab dia pakai gelang warna merah, pakai celana joger, karena saat itu Junaidi sempat telpon, sehari sebelum kecelakaan, Julia pakai celana joger warna hijau," kata Hidayatul.

Kepastian Julia meninggal baru diketahui setelah perwakilan dari KJRI menemukan mayat yang terdapat gelang merah di tangannya.

"Karena tubuhnya sudah hancur, kemudian diangkat tangannya masih mengenakan gelangnya warna merah, dan langsung histeris menangis, ibu pingsan, saking kagetnya," kata Hidayatul.

Mendapat informasi tersebut, Hidayatul meminta KJRI memberitahu Junaidi yang ditahan polisi.

"KJRI mengajak Junaidi melihat kondisi istrinya ke hospital, dan di sana kakak saya menangis histeris. Sampai di sana saya tahu ceritanya," kata Hidayatul.

Baca juga: Pekerja Migran Asal Lombok Jadi Korban Tewas Kapal Karam di Malaysia, Sempat Video Call dan Minta Doa ke Keluarga

Sementara itu Supriani, tak kuasa menahan tangis mengenang kebersamaannya dengan sang menantu.

"Anak itu baik sekali, meskipun baru di keluarga ini, kalah anak kandung saya sendiri, dia paling berbakti, tidak pernah marah, rajin, selalu setiap pagi saya dibuatkan kopi, tapi saya tidak menyangka dia akan pergi duluan," kata Supriani terharu.

Supriani mengaku histeris saat jenazah Julia tiba di rumah duka.

"Saya mungkin kayak orang gila, saya tidak kenal siapa Polisi, pejabat waktu itu, saya tunggang tabla itu saya cium, udah tidak ada rasa lagi, anak itu (Julia) sudah kayak anak sendiri" kata Supriani.

Supriani berharap Junaidi bisa segera dibebaskan dari tahanan Kepolisian Malaysia. Ia mengingat perasaan Junaidi yang kehilangan istrinya.

"Takut nanti pikirannya tidak karuan di tahanan, takut stres, karena kondisinya sedang berduka, ditinggalkan istri," kata Supriani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com