KOMPAS.com - Indonesia memiliki banyak sekali Pahlawan Nasional yang dinilai berjasa bagi perjalanan bangsa dan negara ini. Jumlah pahlawan terus bertambah dan penganugerahan dilakukan setiap tahun.
Namun demikian, nama-nama Pahlawan Nasional banyak yang ditulis dengan singkatan. Berikut ini kepanjangan dari singkatan nama Pahlawan Nasional yang harus diketahui.
1. MH Thamrin
Pahlawan yang namanya diabadikan sebagai nama jalan tersibuk di Jakarta ini bernama lengkap Mohammad Hoesni Thamrin. MH dalam singkatan itu kepanjangan dari Mohammad Hoesni.
Baca juga: MH Thamrin: Masa Muda, Kiprah, dan Peran
MH Thamrin adalah tokoh Betawi yang lahir di Batavia pada 16 Februari 1894. Sepanjang hidupnya, MH Thamrin dikenal sebagai politikus dan aktivis ulung dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
MH Thamrin wafat di Senen, Batavia, pada 11 Januari 1941. Dia dimakamkan di Pemakaman Karet Bivak, dan mendapat gelar pahlawan pada 28 Juli 1960.
HOS dalam nama Pahlawan Nasional asal Jawa Timur ini singkatan dari Haji Oemar Said.
Sosok kelahiran Madiun, 16 Agustus 1882 ini dikenal sebagai guru pemimpin-pemimpin besar Indonesia, salah satunya adalah Proklamator sekaligus Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.
HOS Cokroaminoto yang oleh Belanda dijuluki De Ongekroonde van Java atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota" ini wafat di Yogyakarta, 17 Desember 1934. Dia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 November 1961.
3. GSSJ Ratulangie
Singkatan nama Pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara ini adalah Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangie. Pria kelahiran 5 November 1890 ini lebih akrab disapa Sam Ratulangie.
Sam Ratulangie dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional. Pada masa perjuangan dia aktif sebagai anggota Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Belanda, yang kemudian bernama Perhimpunan Indonesia.
Sam Ratulangie tercatat sebagai Gubernur Sulawesi setelah proklamasi. Dia wafat di Jakarta, 30 Juni 1949, dan ditetapkan sebagai pahlawan pada 9 November 1961.
RE dalam nama Pahlawan Nasional asal Bandung ini singkatan dari Raden Eddy. Dia adalah tokoh Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).
RE Martadinata lahir di Bandung, 29 Maret 1921. Dia meninggal dalam kecelakaan helikopter di Riung Gunung pada 6 Oktober 1966.
RE Martadinata dimakamkan di TMP Kalibata, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 7 Oktober 1966.
Baca juga: Siswa, Inilah Pahlawan Revolusi yang Gugur Saat Pemberontakan G30S
5. WR Supratman
Nama WR Supratman sering disebut ketika membahas peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928. Pasalnya, sosok yang satu ini adalah pencipta dan penggubah lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Nama lengkap Pahlawan Nasional kelahiran Jatinegara, 9 Maret 1903 ini adalah Wage Rudolf Supratman. Dia wafat pada di Surabaya, 17 Agustus 1938.
WR Supratman ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 20 Mei 1970.
6. DI Panjaitan
Nama lengkap pahlawan asal Sumatera Utara ini adalah Donald Isaac Panjaitan. Dia lahir di Balige, 19 Juni 1925.
DI Panjaitan dikenal sebagai tokoh militer Indonesia. Dia adalah seorang Jenderal Angkatan Darat yang menjadi salah satu korban kebengisan Gerakan 30 September.
DI Panjaitan wafat di Lubang Buaya, 1 Oktober 1965. Dia ditetapkan sebagai Pahlawan pada 5 Oktober 1965.
7. MT Haryono
MT dalam nama pahlawan asal Surabaya ini adalah Mas Tirtodarmo. Dia lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924.
MT Harjono adalah pejuang kemerdekaan dan salah satu pejabat militer Indonesia. Sama seperti DI. Panjaitan, MT Harjono juga menjadi salah satu korban Gerakan 30 September.
MT Harjono gugur di Lubang Buaya, 1 Oktober 1965. Dia ditetapkan sebagai Pahlawan pada 5 Oktber 1965.
8. Buya Hamka
Hamka dalam nama tokoh agama Islam ini merupakan singkatan dari Haji Abdul MAlik Karim Amrullah.
Buya Hamka lahir di Agam, Sumatera Barat pada 17 Februari 1908. Dia adalah seorang sastrawan, aktvis politik, ulama, dan juga Ketua Majelis Ulama Indonesia pertama.
Buya Hamka meninggal dunia di Jakarta pada 24 Juli 1981. Dia ditetapkan sebagai Pahlawan pada 7 November 2011.
Pahlawan kelahiran Sidikalang, Sumatera Utara, 28 Januari 1920 ini memiliki nama lengkap Tahi Bonar Simatupang.
TB Simatupang adalah tokoh militer sekaligus salah satu peletak dasar ketentaraan di Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) 1950-1954 menggantikan Jenderal Soedirman.
TB Simatupang wafat di Jakarta, 1 Januari 1990. Dia ditetapkan sebagai Pahlawan pada 6 November 2013.
10. AH Nasution
Nama lengkapnya adalah Abdul Haris Nasution. Dia adalah tokoh militer dan menjadi satu dari tiga orang pemegang gelar Jenderal Besar di Indonesia.
AH Nasution lahir di Mandailing Natal, 3 Desember 1918. Dia tercatat sebagai peletak dasar sistem gerilya pada masa revolusi mempertahankan kemerdekaan.
AH Nasution menjadi salah satu target pembunuhan dalam Gerakan 30 September. Dia berhasil selamat, namun putrinya bernama Ade Irma Suryani gugur dalam peristiwa itu.
AH Nasution meninggal dunia di Jakarta, 5 September 2000. Dia ditetapkan sebagai Pahlawan pada 6 November 2002.
Baca juga: Rasuna Said: Masa Muda, Perjuangan, dan Akhir Hidup
11. HR Rasuna Said
Nama lengkap pahlawan wanita yang satu inia adalah Hajjah Rangkayo Rasuna Said. Dia lahir di Agam, Sumatera Barat pada 14 September 1910.
HR Rasuna Said dikenal sebagai tokoh Pejuang Kemerdekaan Indonesia. Gerakan kegiatan Rasuna Said selaku wanita muda Islam dari tanah Minangkabau merupakan kejanggalan di zaman itu.
HR Rasuna Said meninggal di Jakarta, 2 November 1965, dan ditetapkan sebagai Pahlawan pada 13 Desember 1974.
12. KS Tubun
Tokoh kepolisian kelahiran Maluku, 14 Oktober 1928 ini memiliki nama lengkap Karel Sadsuitubun. Dia termasuk korban Gerakan 30 September.
Pada peristiwa itu, KS Tubun berpangkat Brigadir Polisi. Dia saat itu mengawal kediaman Wakil Perdana Menteri J. Leimena yang bertetangga dengan Jenderal AH. Nasution.
KS Tubun ditetapkan sebagai Pahlawan pada 5 Oktober 1965.
Sumber:
Direktorat K2KRS Kemensos