Mereka saling melempar lumpur satu sama lain di pesawahan desa.
Tradisi ini dilakukan pada Agustus, tepatnya Jumat Kliwon, atau September sesuai masa panen. Tradisi dilakukan setelah acara kirap, tepatnya pukul 15.00 - 15.30 WIB.
Tradisi Popokan merupakan tradisi turun temurun yang masih dilakukan sampai saat ini.
Tradisi ini muncul berdasarkan kesepakatan warga Desa Sendang lalu menjadi tradisi Desa Sendang.
Tradisi dimulai dengan pembersihan mata air atau sendang pada Kamis sore. Setelah shalat Jumat, warga membawa ambeng atau nasi yang bentuknya mirip gunungan dan jajan pasar ke rumah bayan (pengurus kampung) untuk selamatan.
Setelahnya, masyarakat menuju perbatasan desa untuk melakukan kirap dan tradisi Popokan.
Baca juga: Nyadran Agung di Kulon Progo, Puluhan Gunungan Diarak
5. Tradisi Brobosan
Tradisi Brobosan adalah tradisi ketika jenazah yang meninggal diangkat lalu anak cucu yang meninggal secara beriringan menerobos atau melewati jenazah yang diangkat.
Tradisi ini dimulai dengan anak tertua sampai cucu-cucu dengan cara menunduk di bawah keranda jenazah.
Kemudian, mereka mengelilingi jenazah sebanyak 3 sampai 7 kali searah jarum jam.
Makna tradisi ini adalah penghomatan terakhir dari keluarga yang masih hidup kepada jenazah.
Masyarakat Jawa meyakini bahwa nilai-nilai luhur almarhum akan turun kepada anak cucu.
Sumber: tourism.pekalongankota.go.id, menpan.go.id, ejournal.undip.ac.id, antaranews, dan
pariwisata.demakkab.go.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.