Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Massa Gelar Aksi Terkait Ceramah Ujaran Kebencian, Ini Imbauan Bupati dan Kapolda NTB

Kompas.com - 05/01/2022, 18:24 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Aksi demonstrasi mendesak aparat kepolisian menindaklanjuti kasus ceramah yang dinilai mengandung ujaran kebencian oleh Ustaz MQ, berlanjut di Lombok Timur, Rabu (5/1/2022).

Seribuan orang yang menamakan diri Jemaah Almgfurlloh Tuan Guru Ali Batu, Sakra, menyatakan aksi mereka sebagai aksi damai bela leluhur.

Mereka mengecam video ceramah Ustaz MQ yang dinilai menghina keyakinan warga Lombok yang meyakini keberadaan makam leluhur.

Baca juga: Soal Perusakan Pesantren di Lombok Timur, Polda NTB Periksa 17 Saksi

Bupati temui massa aksi

Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi langsung menemui pendemo di depan Kantor Bupati dan meminta agar pendemo melakukan aksi dengan damai tanpa kekerasan.

Massa aksi juga diminta tetap menjaga protokol kesehatan.

Bupati juga mengapresiasi langkah aparat kepolisian yang telah memeriksa Ustaz MQ yang ceramahnya diduga menjadi pemicu keresahan masyarakat.

"Alhamdulillah Ustaz MQ telah diperiksa dan ditindak oleh aparat kepolisian Polda NTB," kata dia.

Sukiman juga mengapresiasi aksi yang dilakukan Jemaah Almgfurlloh dilakukan dengan damai.

"Inilah contoh demokrasi yang sesungguhnya. Demokrasi tanpa anarkis, demokrasi yang baik, demokrasi yang sopan, sesuai dengan tuntunan Rasullullah," tekan Bupati di hadapan massa aksi.

Baca juga: Soal Perusakan Pesantren di Lombok Timur, Polda NTB Periksa 17 Saksi

Bupati juga berharap aparat kepolisian bisa segera menangani kasus perusakan yang terjadi di Ponpes As Sunnah, Desa Bagik Nyaka, Kecamatan Aikmel Lombok Timur.

Perwakilan aksi menyerahkan pernyataan sikap yang intinya mengecam keras pernyataan Ustaz MQ terhadap makam TGH Muhammad Ali Batu.

Dia meminta Bupati Lombok Timur menindak tegas pihak yang membuat video mengandung fitnah, serta ujaran kebencian.

Baca juga: Tanam Pohon Ganja Pakai Pot di Rumahnya, Seorang Pria di Lombok Tengah Ditangkap Polisi

 

Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono meminta massa aksi tetap tenang dan sabar menunggu hasil kerja tim penyidik terkait perusakan Ponpes As Sunnah.

"Saya meminta masyarakat untuk menahan diri, tidak main hakim sendiri, kita hidup di negara kesatuan RI yang menegakkan hukum, penegak hukum sedang bekerja dan ikuti perkembangannya kami akan terus menginformasikan," kata Kapolres.

Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto pada wartawan di sela kunjungannya bertemu dengan sejumlah tokoh agama, meminta para pendemo melakukan aksi dengan damai.

Dia mengimbau agar masyarakat tetap menjaga keharmonisan dalam kehidupan bersama.

"Imbauannya adalah hidup nyaman bersama itu lebih dari segalanya," katanya.

Baca juga: Kasus Perusakan Ponpes di Lombok Timur, Polisi Imbau Warga Tak Terprovokasi

Menurut Kapolda, kasus di Lombok Timur adalah kerja yang harus dilakukan aparat kepolisian untuk menjaga ketertiban masyarakat. Dia mengatakan, dinamika di tengah masyarakat harus ditangani dengan baik.

Penanganan yang dilakukan dipastikan akan tetap berpijak pada aturan yang berlaku.

Terkait dengan perusakan ponpes As Sunnah, Kapolda meminta masyarakat mendoakan dan bersabar agar kasus bisa segera diselesaikan oleh tim penyidik Polda NTB dan Polres Lombok Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com