MATARAM, KOMPAS.com- Aksi demonstrasi mendesak aparat kepolisian menindaklanjuti kasus ceramah yang dinilai mengandung ujaran kebencian oleh Ustaz MQ, berlanjut di Lombok Timur, Rabu (5/1/2022).
Seribuan orang yang menamakan diri Jemaah Almgfurlloh Tuan Guru Ali Batu, Sakra, menyatakan aksi mereka sebagai aksi damai bela leluhur.
Mereka mengecam video ceramah Ustaz MQ yang dinilai menghina keyakinan warga Lombok yang meyakini keberadaan makam leluhur.
Baca juga: Soal Perusakan Pesantren di Lombok Timur, Polda NTB Periksa 17 Saksi
Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi langsung menemui pendemo di depan Kantor Bupati dan meminta agar pendemo melakukan aksi dengan damai tanpa kekerasan.
Massa aksi juga diminta tetap menjaga protokol kesehatan.
Bupati juga mengapresiasi langkah aparat kepolisian yang telah memeriksa Ustaz MQ yang ceramahnya diduga menjadi pemicu keresahan masyarakat.
"Alhamdulillah Ustaz MQ telah diperiksa dan ditindak oleh aparat kepolisian Polda NTB," kata dia.
Sukiman juga mengapresiasi aksi yang dilakukan Jemaah Almgfurlloh dilakukan dengan damai.
"Inilah contoh demokrasi yang sesungguhnya. Demokrasi tanpa anarkis, demokrasi yang baik, demokrasi yang sopan, sesuai dengan tuntunan Rasullullah," tekan Bupati di hadapan massa aksi.
Baca juga: Soal Perusakan Pesantren di Lombok Timur, Polda NTB Periksa 17 Saksi
Bupati juga berharap aparat kepolisian bisa segera menangani kasus perusakan yang terjadi di Ponpes As Sunnah, Desa Bagik Nyaka, Kecamatan Aikmel Lombok Timur.
Perwakilan aksi menyerahkan pernyataan sikap yang intinya mengecam keras pernyataan Ustaz MQ terhadap makam TGH Muhammad Ali Batu.
Dia meminta Bupati Lombok Timur menindak tegas pihak yang membuat video mengandung fitnah, serta ujaran kebencian.
Baca juga: Tanam Pohon Ganja Pakai Pot di Rumahnya, Seorang Pria di Lombok Tengah Ditangkap Polisi
Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono meminta massa aksi tetap tenang dan sabar menunggu hasil kerja tim penyidik terkait perusakan Ponpes As Sunnah.
"Saya meminta masyarakat untuk menahan diri, tidak main hakim sendiri, kita hidup di negara kesatuan RI yang menegakkan hukum, penegak hukum sedang bekerja dan ikuti perkembangannya kami akan terus menginformasikan," kata Kapolres.
Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto pada wartawan di sela kunjungannya bertemu dengan sejumlah tokoh agama, meminta para pendemo melakukan aksi dengan damai.
Dia mengimbau agar masyarakat tetap menjaga keharmonisan dalam kehidupan bersama.
"Imbauannya adalah hidup nyaman bersama itu lebih dari segalanya," katanya.
Baca juga: Kasus Perusakan Ponpes di Lombok Timur, Polisi Imbau Warga Tak Terprovokasi
Menurut Kapolda, kasus di Lombok Timur adalah kerja yang harus dilakukan aparat kepolisian untuk menjaga ketertiban masyarakat. Dia mengatakan, dinamika di tengah masyarakat harus ditangani dengan baik.
Penanganan yang dilakukan dipastikan akan tetap berpijak pada aturan yang berlaku.
Terkait dengan perusakan ponpes As Sunnah, Kapolda meminta masyarakat mendoakan dan bersabar agar kasus bisa segera diselesaikan oleh tim penyidik Polda NTB dan Polres Lombok Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.