Sekolah juga menerapkan pengecekan suhu tubuh bagi siswa dan guru, sebelum mereka memasuki lingkup sekolah. Total siswa-siswi di SMA Negeri 1 Cerme berjumlah 1.289 pelajar, ditunjang sebanyak 71 guru dan 21 orang staf tata usaha.
Senyum sejumlah siswa mengikuti belajar tatap muka juga terlihat di SMK Negeri 1 Cerme. Muhammad Adam Ramadhan Putra Huda (15), mengaku senang bisa belajar tatap muka.
Siswa kelas 10 jurusan teknik elektronika itu mengaku senang bisa bertatap muka dengan seluruh siswa.
"Senang bisa masuk semua (siswa), sebelumnya kan masuk bergantian berdasarkan nomor absen. Sekarang bisa ketemu semua," ujar Adam.
Siswi kelas 12 SMK Negeri 1 Cerme Mulifatul Jannah mengaku, belajar tatap muka bisa menunjang kemampuan para siswa, khususnya yang memasuki tahun akhir di SMK.
"Sebab kalau kita kan butuh banyak praktik, jadi agak susah juga kalau daring seperti kemarin. Mulai masuk seperti ini (PTM) sejak kemarin, tapi waktu enam jam ini masih kurang, sebab kita butuh banyak praktek," kata Mulifatul.
Ditinjau Gubernur Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama rombongan meninjau penyelenggaraan belajar tatap muka 100 persen di SMA Negeri 1 Cerme dan SMK Negeri 1 Cerme.
Baca juga: Sidak PTM di Gresik, Khofifah: Semoga Tidak Ada Klaster Pendidikan
Khofifah yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi mengimbau orangtua siswa tak ragu anaknya kembali mengikuti belajar tatap muka.
Meski begitu, Khofifah meminta sekolah benar-benar menyiapkan sarana dan prasaran penunjang untuk menggelar belajar tatap muka 100 persen. Sekolah juga diminta menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Ikhtiar ini mudah-mudahan diikuti oleh semangatnya para guru, kepala sekolah, para orangtua murid yang bisa mendorong semangat para murid, terutama yang sekarang kelas 12 karena mereka sebagian besar sudah bersiap ujian," kata Khofifah.
Khofifah sempat berbincang dengan sejumlah siswa di SMA Negeri 1 Cerme dan SMK Negeri 1 Cerme. Menurutnya, rata-rata para siswa mengaku waktu belajar selamma enam jam di sekolah itu masih kurang.
"Dengan enam jam, masing-masing 45 menit (satu pelajaran) dengan istirahat 15 menit, itu mereka masih mengaku kurang guna menunjang skill yang kemarin mereka lakukan secara hybrid. Setengahnya PTM, setengah mereka belajar dari rumah (daring)," tutur Khofifah.
Melihat tingginya minat para siswa menjalani belajar tatap muka, Khofifah berharap orangtua tak lagi khawatir. Apalagi, sekolah sudah diinstruksikan agar menerapkan protokol kesehatan ketat selama belajar tatap muka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.