Salin Artikel

Cerita Siswa Ikuti Belajar Tatap Muka di Gresik: Kalau Tidak Paham Bisa Langsung Tanya Guru...

Para siswa terlihat sangat antusias kembali ke sekolah. Hal ini terlihat di dua sekolah di Gresik, yakni SMA Negeri 1 Cerme dan SMK Negeri 1 Cerme.

Siswa kedua sekolah itu terlihat bersemangat mengikuti belajar tatap muka yang digelar mulai Senin (3/1/2022).

Salah seorang siswa SMA Negeri 1 Cerme, Sabita Alif Rahmanada mengaku, sudah menanti belajar tatap muka digelar di sekolah. Perempuan berusia 17 tahun itu kini duduk di bangku kelas 12 IPS.

Ia merasa, belajar tatap muka lebih efektif ketimbang pembelajaran daring yang lebih banyak dilakukan selama pandemi Covid-19.

"Kalau saya pribadi, lebih senang dengan pembelajaran tatap muka ketimbang daring. Sebab pada saat pembelajaran daring yang kemarin, saya sempat menemui beberapa kendala," ujar Sabita saat ditemui di SMA Negeri 1 Cerme, Selasa (4/1/2022).

Sabit menjelaskan, kendala yang dialaminya seperti sinyal internet yang jelek saat belajar daring digelar. Hal ini membuatnya merasa belajar daring kurang efektif.

Terlebih, Sabita merupakan siswa kelas 12 yang dalam waktu dekat akan mengikuti ujian nasional.

"Lebih enak tatap muka, sebab ketika tidak paham atau kurang paham bisa langsung bertanya kepada guru yang bersangkutan," ucap Sabita.

Siswi SMA Negeri 1 Cerme lainnya, Dera Anggy Rahma Purnamadewi berharap belajar tatap muka 100 persen yang digelar sesuai surat keputusan bersama empat menteri ini bisa berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.

Menurutnya, siswa kelas 12 sangat membutuhkan belajar tatap muka untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian kelulusan sekolah.

"Tidak tahu kalau siswa lain, tapi saya pribadi lebih senang tatap muka seperti ini. Semoga bisa lebih efektif, karena bisa bertemu langsung dengan guru, komunikasi dengan guru," kata Dera.

Namun, Dera merasa waktu belajar selama enam jam sehari di sekolah masih kurang efektif.

"Bagi saya waktu enam jam yang diberikan kurang efektif, sebab kalau bisa lebih dari itu. Apalagi bagi saya yang kelas 12, butuh banyak bantuan dari guru sebagai pembimbing," tutur Dera.

Sementara itu, Plt Kepala SMA Negeri 1 Cerme Ainur Rofiq mengatakan, belajar tatap muka digelar sesuai aturan yang tertuang dalam SKB empat menteri. Belajar tatap muka digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Sesuai aturan, kami tidak buka kantin sekolah, dengan siswa disarankan untuk membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Selain itu, guru dan siswa di sini juga sudah divaksin dua kali (dosis kedua)," kata Rofiq.


Sekolah juga menerapkan pengecekan suhu tubuh bagi siswa dan guru, sebelum mereka memasuki lingkup sekolah. Total siswa-siswi di SMA Negeri 1 Cerme berjumlah 1.289 pelajar, ditunjang sebanyak 71 guru dan 21 orang staf tata usaha.

Senyum sejumlah siswa mengikuti belajar tatap muka juga terlihat di SMK Negeri 1 Cerme. Muhammad Adam Ramadhan Putra Huda (15), mengaku senang bisa belajar tatap muka.

Siswa kelas 10 jurusan teknik elektronika itu mengaku senang bisa bertatap muka dengan seluruh siswa.

"Senang bisa masuk semua (siswa), sebelumnya kan masuk bergantian berdasarkan nomor absen. Sekarang bisa ketemu semua," ujar Adam.

Siswi kelas 12 SMK Negeri 1 Cerme Mulifatul Jannah mengaku, belajar tatap muka bisa menunjang kemampuan para siswa, khususnya yang memasuki tahun akhir di SMK.

"Sebab kalau kita kan butuh banyak praktik, jadi agak susah juga kalau daring seperti kemarin. Mulai masuk seperti ini (PTM) sejak kemarin, tapi waktu enam jam ini masih kurang, sebab kita butuh banyak praktek," kata Mulifatul.

Ditinjau Gubernur Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama rombongan meninjau penyelenggaraan belajar tatap muka 100 persen di SMA Negeri 1 Cerme dan SMK Negeri 1 Cerme.

Khofifah yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi mengimbau orangtua siswa tak ragu anaknya kembali mengikuti belajar tatap muka.

Meski begitu, Khofifah meminta sekolah benar-benar menyiapkan sarana dan prasaran penunjang untuk menggelar belajar tatap muka 100 persen. Sekolah juga diminta menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Ikhtiar ini mudah-mudahan diikuti oleh semangatnya para guru, kepala sekolah, para orangtua murid yang bisa mendorong semangat para murid, terutama yang sekarang kelas 12 karena mereka sebagian besar sudah bersiap ujian," kata Khofifah.

Khofifah sempat berbincang dengan sejumlah siswa di SMA Negeri 1 Cerme dan SMK Negeri 1 Cerme. Menurutnya, rata-rata para siswa mengaku waktu belajar selamma enam jam di sekolah itu masih kurang.

"Dengan enam jam, masing-masing 45 menit (satu pelajaran) dengan istirahat 15 menit, itu mereka masih mengaku kurang guna menunjang skill yang kemarin mereka lakukan secara hybrid. Setengahnya PTM, setengah mereka belajar dari rumah (daring)," tutur Khofifah.

Melihat tingginya minat para siswa menjalani belajar tatap muka, Khofifah berharap orangtua tak lagi khawatir. Apalagi, sekolah sudah diinstruksikan agar menerapkan protokol kesehatan ketat selama belajar tatap muka.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/04/195210578/cerita-siswa-ikuti-belajar-tatap-muka-di-gresik-kalau-tidak-paham-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke