KEDIRI, KOMPAS.com - Selain menyebabkan kerusakan infrastruktur, banjir bandang juga merusak kebun warga Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (2/1/2022).
Kepala Desa Blimbing Juwari mengatakan, dari beberapa jenis tanaman kebun yang rusak, terdapat pohon durian.
Baca juga: Jembatan Sementara Dibangun, Akses 42 Keluarga di Kediri yang Terisolasi Kembali Terbuka
Pohon durian tersebut kebetulan berada di sekitaran aliran sungai. Sehingga saat sungai meluap akibat banjir bandang, tanaman tersebut turut tersapu material banjir berupa batu dan kayu-kayu dari Gunung Wilis.
"Total ada 150 batang tanaman durian yang terbawa banjir bandang," ujar Juwari dihubungi Kompas.com, Selasa (4/1/2022).
Pohon durian tersebut berusia lebih dari 10 tahun alias dalam masa produktif. Meski demikian, belum diketahui pasti jumlah kerugiannya.
Apalagi, kata Juwari, saat ini komoditas durian yang menjadi daya tarik utama Dusun Semoyo, tengah mengalami gagal panen raya.
Hasil panen dari puluhan hektare lahan durian yang ada di wilayahnya, belum menunjukan hasil maksimal.
Pemerintah desa juga belum mengetahui penyebab pasti kegagalan panen itu, apakah faktor cuaca atau perawatan tanaman.
"Sejak saya menjabat itu baru dua kali panen raya. Mungkin perlu penanganan khusus kali." jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, hujan lebat yang terjadi selama hampir empat jam di sekitar kaki Gunung Wilis itu mengakibatkan banjir bandang hingga tanah longsor di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo.
Baca juga: Polisi Akan Gelar Perkara Tentukan Tersangka Kasus Panggung Hiburan Ambruk di Kediri
Longsor yang terjadi di Dusun Beru merusak dua rumah warga. Sementara banjir di Dusun Semoyo mengakibatkan jalan putus dan mengakibatkan 42 keluarga terisolasi.
Penanggulangan bencana tersebut dilakukan secara gotong-royong oleh pemerintah, TNI/Polri, maupun warga setempat. Sehingga akses yang rusak bisa teratasi dan kini tidak ada lagi keluarga yang terisolasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.