POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Seorang pria terlibat adu argumen dengan petugas Polres Polewali Mandar, Sulawesi Barat saat terjaring razia vaksin di Jalan Trans Sulawesi Barat, Kabupaten Polewali Mandar, Selasa (28/12/2021).
Pria yang berprofesi sebagai kurir itu menolak divaksin dan justru menantang polisi berdebat.
Meski petugas telah memberi pemahaman secara persuasif, pria tersebut kukuh tak mau divaksin.
Baca juga: Wanita di Polewali Mandar Terekam CCTV Curi Kotak Amal di Toko Kosmetik
Mulanya, polisi menggelar razia vaksin di Jalan Trans Sulawesi Barat dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru, Selasa (28/12/2021).
Saat itu seorang kurir melintas hingga dihentikan oleh polisi. Dari hasil pemeriksaan, pria tersebut belum pernah divaksin.
Petugas kemudian mengarahkan kurir itu untuk disuntik vaksin di gerai yang telah disiapkan. Namun, pria tersebut menolak.
Kepada petugas, pria itu mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan kimia sejak dulu.
Dia mengaku lebih percaya pada leluhurnya yang menggunakan obat alamiah atau tradisional.
"Dari dulu sejak saya kecil kami percaya pengobatan leluhur. Saya tidak pernah konsumsi obat kimia seperti vaksin,” kata pria tersebut.
Baca juga: Soal Pembubaran Kontes Kecantikan Waria di Polewali Mandar, Polisi Panggil Penanggung Jawab Acara
Untuk menghindari keributan lebih lanjut, petugas terpaksa menyuruh pria ini untuk segera pulang.
Namun kurir itu tetap ngotot dan bahkan memancing emosi petugas.
Dia menantang polisi untuk memperlihatkan aturan Undang-Undang bagi warga yang menolak vaksin.
Meski petugas telah memberi pemahaman secara humanis dan menunjukkan sanksi bagi warga yang menolak vaksin, pria ini tetap mengajak berdebat.
Petugas yang lain akhirnya dapat meredam suasana dan menyuruh pria ini bergegas meninggalkan lokasi vaksin.
Kasat Sabhara Polres Polman, Iptu Abdul Haris mengatakan, aparat kepolisian memperketat kegiatan sweeping vaksin, memasuki libur Natal dan tahun baru.
Pengetatan ini dilakukan untuk mengantisipasi kasus varian baru omicron.
“Karena ia menolak divaksin saya persilahkan melanjutkan perjalanan tapi yang bersangkutan mengajak debat dengan petugas,” jelas Abdul Haris.
Pria itu akhirnya meninggalkan lokasi vaksin setelah sejumlah petugas mengarahkan aagr meninggalkan lokasi.
Dia juga diminta tidak mempengaruhi warga lain yang akan mengikuti vaksinasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.