Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Divaksin dan Tantang Polisi Berdebat, Kurir di Polewali Mandar: Saya Lebih Percaya Leluhur

Kompas.com - 28/12/2021, 20:47 WIB
Junaedi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Seorang pria terlibat adu argumen dengan petugas Polres Polewali Mandar, Sulawesi Barat saat terjaring razia vaksin di Jalan Trans Sulawesi Barat, Kabupaten Polewali Mandar, Selasa (28/12/2021).

Pria yang berprofesi sebagai kurir itu menolak divaksin dan justru menantang polisi berdebat.

Meski petugas telah memberi pemahaman secara persuasif, pria tersebut kukuh tak mau divaksin.

Baca juga: Wanita di Polewali Mandar Terekam CCTV Curi Kotak Amal di Toko Kosmetik

Mengaku lebih percaya leluhur

Mulanya, polisi menggelar razia vaksin di Jalan Trans Sulawesi Barat dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru, Selasa (28/12/2021).

Saat itu seorang kurir melintas hingga dihentikan oleh polisi. Dari hasil pemeriksaan, pria tersebut belum pernah divaksin.

Petugas kemudian mengarahkan kurir itu untuk disuntik vaksin di gerai yang telah disiapkan. Namun, pria tersebut menolak.

Kepada petugas, pria itu mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan kimia sejak dulu.

Dia mengaku lebih percaya pada leluhurnya yang menggunakan obat alamiah atau tradisional.

"Dari dulu sejak saya kecil kami percaya pengobatan leluhur. Saya tidak pernah konsumsi obat kimia seperti vaksin,” kata pria tersebut.

Baca juga: Soal Pembubaran Kontes Kecantikan Waria di Polewali Mandar, Polisi Panggil Penanggung Jawab Acara

 

Pancing emosi petugas

Untuk menghindari keributan lebih lanjut, petugas terpaksa menyuruh pria ini untuk segera pulang.

Namun kurir itu tetap ngotot dan bahkan memancing emosi petugas.

Dia menantang polisi untuk memperlihatkan aturan Undang-Undang bagi warga yang menolak vaksin.

Meski petugas telah memberi pemahaman secara humanis dan menunjukkan sanksi bagi warga yang menolak vaksin, pria ini tetap mengajak berdebat.

Petugas yang lain akhirnya dapat meredam suasana dan menyuruh pria ini bergegas meninggalkan lokasi vaksin.

Baca juga: Jalan Desanya Rusak dan Tak Bisa Diakses Kendaraan, Ibu Hamil di Polewali Mandar Ditandu 2 Km untuk Melahirkan

Kasat Sabhara Polres Polman, Iptu Abdul Haris mengatakan, aparat kepolisian memperketat kegiatan sweeping vaksin, memasuki libur Natal dan tahun baru.

Pengetatan ini dilakukan untuk mengantisipasi kasus varian baru omicron.

“Karena ia menolak divaksin saya persilahkan melanjutkan perjalanan tapi yang bersangkutan mengajak debat dengan petugas,” jelas Abdul Haris.

Pria itu akhirnya meninggalkan lokasi vaksin setelah sejumlah petugas mengarahkan aagr meninggalkan lokasi.

Dia juga diminta tidak mempengaruhi warga lain yang akan mengikuti vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com