Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Pemkab Lumajang dan Dompet Dhuafa Kolaborasi Percepat Penanganan Dampak APG Semeru

Kompas.com - 27/12/2021, 15:54 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

“DMC Dompet Dhuafa sebagai lembaga menangani kebencanaan secara utuh, melakukan aktivitas recovery bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang,” jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Haryo berharap bisa mengkoordinasikan segala aktivitas pemulihan, rekonstruksi, dan rehabilitasi Dompet Dhuafa dengan rencana yang sudah direncanakan pemerintah.

“Dengan begitu, kolaborasinya lebih cantik dan bermanfaat luas kepada masyarakat,” terangnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam pertemuan itu, Direktur Dakwah, Budaya dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa Ahmad Sonhaji, Direktur Pemberdayaan dan Pengembangan Dompet Dhuafa Doni Marlan, dan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur (Jatim) Kholid Abdillah.

Program-program pemulihan

Dalam masa pemulihan bencana APG Semeru, DMC Dompet Dhuafa telah menyiapkan beberapa program pemulihan. Untuk bidang ekonomi, Dompet Dhuafa akan membentuk sentra ternak terpadu yang dikelola masyarakat.

Baca juga: Posko Erupsi Semeru Jadi Lokasi Syuting, Bupati Lumajang Lakukan Penyelidikan Internal

DMC Dompet Dhuafa juga akan membentuk Badan Usaha Desa (Bude) yang memberikan pasokan kebutuhan sehari-hari masyarakat dalam bentuk minimarket yang dikelola lembaga kemasyarakat lokal, seperti koperasi atau perkumpulan.

Di bidang pendidikan, Dompet Dhuafa juga akan mengadakan program pendampingan sekolah dan pendampingan kesehatan lingkungan.

Dengan begitu, dalam dua tiga tahun mendatang, Kabupaten Lumajang diharapkan bisa menjadi lebih baik seperti sebelum terkena bencana.

Perlu diketahui, berdasarkan data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru per 21 Desember 2021 pukul 18.00 WIB, terdapat penambahan satu korban meninggal, sehingga total korban jiwa akibat erupsi Semeru menjadi 51 jiwa.

Penambahan korban tersebut dari warga yang sebelumnya dirawat akibat luka bakar. Selain jumlah korban meninggal, posko mencatat lima potongan tubuh yang ditemukan di lokasi terdampak.

Baca juga: Pemkab Lumajang Petakan Tempat Relokasi bagi 2.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Sementara itu, jumlah warga mengungsi adalah 10.395 jiwa. Mereka tersebar di 410 titik pengungsian. Pengungsian terkonsentrasi di tiga kecamatan, yaitu Pasirian 17 titik dengan 1.746 jiwa, Candipuro 21 titik 4.645 jiwa dan Pronojiwo 8 titik 1.077 jiwa.

Sebaran titik pengungsi juga teridentifikasi di dalam dan di luar Kabupaten Lumajang, di antaranya Kabupaten Malang 9 titik 341 jiwa, Blitar 1 titik 3 jiwa, Jember 3 titik 13 jiwa, dan Probolinggo 1 titik 11 jiwa. Posko terus memutakhirkan data pengungsian akibat dampak erupsi Semeru.

Pada masa tanggap darurat perpanjangan kedua tersebut, salah satu prioritas posko adalah penyiapan lahan relokasi.

Posko dan pemerintah daerah pun telah menyiapkan lahan untuk pembangunan hunian sementara atau huntara.

Baca juga: Soal Warga Berfoto di Wilayah Terdampak Erupsi Semeru, Bupati Lumajang: Ini Bukan Tempat Wisata

Dua lokasi telah dipilih menjadi relokasi warga terdampak erupsi, yaitu Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-Oro di Kecamatan Pronojiwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com