Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Varian Omicron, Satgas Covid-19 Maluku Perketat Pengawasan di Pintu Masuk

Kompas.com - 19/12/2021, 18:49 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Satgas Covid-19 Provinsi Maluku mengingatkan pentingnya pengawasan secara ketat di setiap pintu masuk ke Maluku untuk mengantisipasi penyebaran varian omircon di wilayah tersebut.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku dr Donia Rerung mengatakan, pengetatan pengawasan di pintu masuk Maluku baik melalui jalur pelabuhan maupun lewat bandara penting dilakukan agar varian baru tersebut dapat terdeteksi.

Apalagi kasus pertama varian omicron telah ditemukan di Indonesia dan telah diumumkan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.

“Jadi memang pengetatan pengawasan di pintu masuk sangat penting dilakukan untuk menangkal varian omicron ini masuk ke Maluku,” kata Doni kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Minggu (19/12/2021).

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Sosialisasi Prokes di Banyuwangi Dilakukan Lewat Operasi Lilin Semeru

Dokumen perjalanan

Dia menjelaskan, pengawasan harus dilakukan terhadap pergerakan setiap orang yang masuk keluar wilayah Maluku.

Caranya dengan bukti dan dokumen perjalanan.

“Pengetatan itu ya bukti-bukti persyaratan perjalanan itu harus diawasi betul,” katanya.

Menurut Doni, langkah antisipasi terhadap penyebaran varian omicron tersebut telah dibahas baik ditingkat nasional maupun di daerah.

Dan salah satu langkah antisipasinya yakni dengan pengetatan pergerakan orang.

Baca juga: Antisipasi Omicron Masuk Banten, Gubernur Wahidin Sebut Rumah Sakit Sudah Siaga

 

Berkoordinasi dengan KKP

Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang berwenang melakukan pengetatan di pintu masuk baik lewat bandara maupun pelabuhan.

“Kalau pengetatan pintu masuk itu ranahnya Kantor Kesehatan Pelabuhan, itu ranah mereka. Kami libatkan dalam Satgas dan itu sudah ditekankan pengetatan di situ,” ujarnya.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Plt Gubernur Sulsel: Yang Belum Divaksin, Ayo Segera Vaksin

Adapun yang menjadi kendala saat ini yakni kemampuan laboratorium kesehatan di Ambon untuk mendeteksi varian baru tersebut.

Balai laboratorium kesehatan di Ambon, belum memiliki kemampuan untuk mendeteksi varian itu.

Sehingga sampel yang diambil harus dikirim ke Jakarta terlebih dahulu untuk diperiksa.

“Kita belum punya kemampuan pemeriksaan varian baru, kalau mungkin ada gejala-gejala temuan akan dikirim ke Jakarta untuk diperiksa,” tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com