Koster menegaskan, sepinya wisatawan mancanegara bukanlah kesalahan pemerintah daerah maupun pusat.
Menurutnya, masih banyak negara yang membatasi warganya keluar masuk wilayah untuk mencegah penularan Covid-19.
Sebetulnya saat ini sudah ada 19 negara yang diperbolehkan masuk ke Bali.
Namun mereka masih melarang warganya pergi ke luar negeri.
"Meskipun kita buka sejak Oktober 2021 lalu. Tapi ternyata dinamika Covid-19 di sejumlah negara itu dinamis sekali. Mengalami perkembangan. Bahkan muncul varian baru," ujar Koster.
"Sehingga, dari 19 negara yang kita buka untuk masuk ke Bali, malah negara itu mengeluarkan kebijakan melarang warganya berwisata ke luar negeri," imbuh Koster.
Baca juga: Pusat Konservasi Kura-kura Bali, Diharapkan Bisa Jadi Wisata Unggulan
Koster menilai kehadiran wisatawan domestik ke Bali juga cenderung aman dari penularan Covid-19, sebab cakupan vaksinasi di Jawa-Bali sudah tinggi.
Di Bali, vaksinasi tahap 1 sudah mencapai 102 persen dan vaksinasi tahap 2 sudah mencapai 90 persen.
Di Jawa, khususnya Jakarta, cakupan vaksinasinya sudah mencapai 100 persen.
Maka dia meminta agar insan pariwisata fokus menggarap wisatawan domestik.
"Interaksi antara warga Jakarta atau Jawa pada umumnya dan Bali itu sudah aman sekali. Itu terbukti hampir tiga bulan kasus di Bali ini sudah landai dan stabil. Meskipun wisatawan domestik yang datang ke Bali ini sudah cukup tinggi. Sekarang ini full terus penerbangannya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Koster: Jangan Fokus pada Wisman, Setiap Hari 25 Ribu Wisdom Datang ke Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.