CILACAP, KOMPAS.com - Keluarga Andy Maulana (22), salah satu buruh migran yang menjadi korban kapal karam di Malaysia, masih menunggu kepastian kondisinya.
Ayah Andy Maulana, Jaryanto (47) mengaku telah mendengar langsung informasi peristiwa tersebut dari perwakilan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang datang ke rumahnya.
"Kami hanya menunggu kabar (perkembangannya) dari BP2MI, KBRI, dan kepolisian," kata Jaryanto saat ditemui di rumahnya Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: 2 Warga Cilacap Jadi Korban Kapal Buruh Migran yang Karam di Malaysia
Jaryanto berharap, apabila anaknya selamat dapat segera dipulangkan ke Indonesia. Sebaliknya apabila meninggal, jenazah juga dapat segera dipulangkan.
"Kami berharap selamat, sehat. Kalau tertangkap bisa dikembalikan, misal sampai meninggal bisa dipulangkan dengan lancar," harap Jaryanto.
Jaryanto mengatakan, anak pertama dari dua bersaudara ini berangkat dari rumah, Rabu (8/12/2021) lalu untuk merantau di Malaysia.
"Kontak terakhir pas mau menyeberang, sekarang enggak bisa dikontak," ujar Jaryanto.
Sementara itu, Kepala Desa Pasuruhan Panut mengatakan, awalnya berdasarkan dokumen yang ditemukan dilaporkan ada dua warganya yang menjadi korban, yaitu Andy Maulana dan ibunya Nasirah.
"Yang terjadi sebenarnya hanya satu orang yang berangkat, yaitu anaknya. Ibunya itu hanya SIM-nya yang dibawa, katanya apabila kangen bisa melihat foto ibunya," jelas Panut.