MATARAM, KOMPAS.COM - Sebanyak 50 orang Buruh Migran Indonesia (BMI) menjadi korban kapal tenggelam di Johor, Malaysia, pada Rabu (15/12/2021).
Hingga Kamis (16/12/2021), sebanyak 16 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 14 orang selamat dan 20 orang masih dalam pencarian.
Dari jumlah korban tersebut, terdapat enam warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terdiri dari lima orang teridentifikasi warga Lombok Timur.
Sementara satu orang lainnya merupakan warga Lombok Tengah yang dikabarkan selamat.
Baca juga: Mandi Hujan di Bendungan, Satu Keluarga di Lombok Barat Ditemukan Tewas Tenggelam
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, I Gede Putu Aryadi membenarkan informasi adanya warga asal Lombok yang diduga menjadi korban kapal tenggelam tersebut.
Sementara korban selamat, kata dia, telah diamankan oleh Angkatan Tentara Malaysia dan Satgas KJRI Johor Bahru untuk kemudian diverifikasi dengan pihak keluarga serta memastikan kondisi mereka.
"Ini informasi dari KJRI. Kami saat ini sedang mengkonfirmasi ke aparat desa atau pemda setempat untuk identifikasi dan menggali informasi lebih detail. Memastikan apakah benar para korban tersebut warga NTB, sehingga dapat dilakukan langkah penanganan selanjutnya," jelas Gede, Kamis.
Gede belum dapat memastikan apakah warga NTB yang berada dalam kapal merupakan korban tewas, hilang, atau selamat.
Sebab, data yang diperoleh merupakan data identitas penumpang yang ditemukan oleh Satgas KJRI Johor.
Baca juga: Ini Penjelasan Balai Jalan NTB soal Perusakan Jalan ByPass Mandalika karena Banjir
Terdapat lima warga Lombok Timur dan satu warga Lombok Tengah yang teridentifikasi lewat sejumlah kartu identitas yakni fotokopi kartu keluarga atas nama Gunaman asal Desa Kenek Rabanbiak, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur.
Kemudian sertifikat vaksin atas nama Yowan Eki Sudiatma warga Desa Kedondong Daya, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur. Selanjutnya sertifikat vaksin atas nama Dedi Suryadi, asal Desa Anjani Timur, Kecamatan Syralaga, Lombok Timur.
Lalu sertifikat vaksin atas nama Muhammad Nasir, asal Desa Bale Montong I Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Kemudian sertifikat vaksin atas nama Samsudin, asal Desa Pemasah, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, dan terakhir sertifikat vaksin atas nama Alwi asal Desa Mampe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.
Sementara lima identitas lain ditemukan paspor dan KTP atas nama Fatimah, asal Jember Jawa Timur, Andy Maulana asal Cilacap Jawa Tengah, SIM C atas nama Nasirah asal Desa Pasuruhan Kecamatan Binangun, Cilacap Jawa Tengah, dan surat bukti PCR atas nama Tutiman Martameja, asal Jetis Nusuwangu, Cilacap Jawa Tengah.
"Proses identifikasi dan evakuasi di Malaysia masih berlangsung. Kita tunggu informasi selanjutnya, masyarakat diminta tenang dan sabar, agar data yang diterima tidak keliru," kata Gede.
Baca juga: 2 Orang Tewas dan 12 Luka-luka dalam Insiden Truk Terguling di Lombok Timur
Kompas.com menelusuri data warga yang ditemukan KJRI di Johor Malaysia, disebutkan identitas atas nama Muhammad Nasir, asal Desa Bale Montong I Lombok Tengah dikenali warga dari video korban selamat yang beredar di televisi Malaysia.
"Infonya Muhammad Nasir selamat sampai di Malaysia, kartu vaksin memang sengaja dibuang ketika kapal terbalik, tetapi akan dipastikan informasi selanjutnya, agar masyarakat tenang," kata Saepuddin, warga Lombok Tengah saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Kompas.com.
Sebelumnya diberitakan, dari laporan KJRI Johor Bahru menyebutkan kapal yang membawa WNI itu diduga masuk ke Malaysia secara ilegal dan tenggelam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Rabu kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.