Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Ditutup

Kompas.com - 17/12/2021, 08:53 WIB
Achmad Faizal,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban erupsi Gunung Semeru ditutup pada Kamis (16/12/2021) usai 13 hari berlangsung dan telah melalui dua kali masa perpanjangan. 

"Setelah evaluasi bersama yang terlibat dalam operasi SAR, serta pihak keluarga korban yang belum ditemukan, akhirnya kami sepakat menghentikan atau menutup operasi SAR yang sudah berlangsung selama 13 hari ini," kata  Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo selaku SAR Mission Coordinator dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12/2021) pagi.

Baca juga: Tempat Relokasi Warga Terdampak Erupsi Semeru Bakal Berkonsep Smart Village, Ada CCTV dan Kandang Terpadu

Penutupan operasi SAR, kata dia, sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, yakni tujuh hari pertama pasca-kejadian awal yang dapat diperpanjang dua kali masing-masing selama tiga hari.

"Sehingga total operasi SAR telah berlangsung selama 13 hari," jelasnya.

Aspek efektivitas pencarian, kata Hari, juga menjadi pertimbangan karena kecil kemungkinan korban ditemukan dalam kondisi hidup.

Meski operasi SAR sudah ditutup, pihaknya masih terus memantau perkembangan.

"Kami akan membuka operasi SAR lagi jika ada informasi valid, ada korban, atau tanda-tanda ditemukan korban. Atau, jika erupsi terjadi lagi dan kembali menelan korban jiwa, maka operasi otomatis kami gelar lagi," terangnya.

Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran, Relawan yang Tengah Mencari Korban Langsung “Balik Kanan”

Pada hari terakhir operasi pencarian dan pertolongan Kamis kemarin, tim SAR berhasil menemukan dua potongan tubuh korban erupsi Semeru di sektor pencarian Dusun Curah Kobokan, Lumajang.

Kedua bagian tubuh manusia tersebut telah dievakuasi ke RSUD Haryoto untuk keperluan identifikasi.

"Operasi SAR hari terakhir juga sempat dihentikan sekitar pukul 10.00 WIB karena terjadi erupsi yang membahayakan tim SAR gabungan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com