Dalam video berdurasi 2 menit 30 detik yang beredar di media sosial, tampak terlihat korban dimarahi oleh petugas kepolisian saat melapor.
Video dalam gambar itu tampak gelap, sebab korban merekam secara sembunyi-sembunyi dan terdengar suara diduga polisi berkata kasar kepada korban.
"Lain kali kalau ada masalah jangan ke kantor (polisi) lagi ya," kata seorang pria dalam video itu.
Suara dalam video itu hanya beberapa kata yang jelas.
"Ngasih keterangan palsu kalian. Anakku gimana nanti? Terlantar kalian semua. Kau punya anak kan? Udah ditolong ini lho. Saya masih punya hati nurani, kalau enggak masuk (penjara) kalian nih. Kalian yang ditolong. Janganlah kek gitu, pas datang kayak lonte kau, nangis-nagis kau," kata pria di video itu.
"Bapak ngancam-ngancam awak terus. Polisi ngancam awak terus. Awak diancamnya, awak ini korban," jawab suami korban, S.
Baca juga: Penjelasan Polisi Soal Ibu Muda yang Mengaku Diperkosa 4 Teman Suami Dimarahi Petugas Saat Melapor
Saat dikonfirmasi, S membenarkan kejadian itu.
"Ya, benar. Kejadian itu pada 21 November 2021 jam 19.15 WIB. Video itu inisiatif saya sama istri merekamnya," ujar S saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (8/12/2021).
Bukan itu saja, kata S, pihak kepolisian juga meminta mereka untuk menandatangani surat perdamaian. Namun, ia dan istirnya menolaknya.
S menyebut, surat perdamaian itu, diketik oleh petugas kepolisian.
"Memang tidak dipaksa, cuma disuruh tandatangi saja. Tapi kami tetap tak mau damai dengan pelaku yang memperkosa istri saya. Saya pun pulang dengan alasan disuruh pulang sama keluarga dan saya bilang Polsek balik ke besoknya, tapi kami tidak datang. Itulah mungkin mereka marah," ujarnya.
Baca juga: Pria yang Perkosa Istri Temannya Berkali-kali di Samping Anak Korban Ditangkap Polisi