Tambahan tempat tidur ini dibutuhkan agar TKI bisa menempati rusun yang disiapkan Pemerintah Kota Batam.
Rencananya, dalam satu kamar akan ditingkat, dari dua menjadi tiga tempat tidur.
Mengenai opsi membuka pintu masuk di daerah lain, seperti Tanjungpinang dan Bintan, hal ini juga diusulkan sebagai opsi, mengingat jumlah TKI yang akan masuk sangat banyak.
"Penanganan TKI ini menyangkut di semua lini, dan tidak saja kota, provinsi, bahkan pusat. Sebab kami juga harus berkomunikasi dengan KBRI di Malaysia. Jadi kompleks untuk penanganan TKI ini," kata Amsakar.
Baca juga: Jadwal Padat Selama 2022, BTS Batal Tampil di Batam
Opsi lain yang dimiliki saat ini adalah menggunakan fasilitas hotel sebagai lokasi karantina TKI.
Pemkot akan berkoordinasi dengan pihak hotel terkait karantina bagi TKI.
"Persoalan biaya, nanti Pak Dandim yang tahu, karena kalau kami membantu untuk lokasi. Sebab ini kewenangan di tingkat provinsi. Namun kami mendorong pemerintah pusat untuk membantu dan bisa mengirimkan bantuan untuk penanganan TKI di Batam," kata Amsakar.
Mengenai opsi menggandeng pihak hotel sebagai lokasi karantina, Amsakar mengatakan, hal itu akan membutuhkan anggaran tambahan dari pemerintah pusat.
"Kalau bisa dikirimkan anggaran, tentu bisa untuk panjar hotel dulu sebagai tempat karantina. Namun, saya optimistis hal ini bisa teratasi, sebab FKPD sangat solid dan Batam memilki capaian yang bagus untuk penanganan PMI ini. Makanya dipilih sebagai pintu masuk, walaupun ada persoalan-persoalan yang muncul," kata Amsakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.