KOMPAS.com-Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Solo Baru, Sudarsi, mendatangi warung tengkleng Harsi di Jalan Kunir V, Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kedatangan Sudarsi pada Selasa (7/12/2021) untuk memeriksa langsung warung yang viral di media sosial karena dianggap mematok harga mahal.
Sudarsi juga datang ke warung itu karena mendapat keluhan dari PKL lain di daerah tersebut.
"Ini permasalahannya hanya kurang komunikasi saja antara pemilik warung, dengan pembelinya," kata Sudarsi, Rabu (8/12/2021).
Baca juga: Tangis Harsi Setelah Tengkleng Jualannya Viral karena Dianggap Mahal
Pembeli yang baru pertama kali datang ke warung Harsi diduga menganggap tulisan di spanduk depan warung merupakan harga tetap.
Dalam spanduk itu tertulis harga tengkleng porsi kecil Rp 15.000 dan porsi besar Rp 30.000.
Namun, Bu Harsi selalu memberikan porsi jumbo yang tak tertera dalam tulisan, sehingga harganya membuat pembelinya kaget.
"Permasalahan ini sebenarnya sudah lama, sudah 15 tahun yang lalu terjadi. Banyak PKL lain juga yang mengeluhkan, karena takut terkena imbasnya juga," ujarnya.
"Permasalahannya ternyata si ibu ini tidak menanyai dulu pelanggan itu maunya porsi yang bagaimana, pas pesan langsung dibuatkan yang komplet ada pipi, otak dan lainnya, Ya benar jadi mahal," sambungnya.
Baca juga: Tengkleng Bu Harsi Solo Viral karena Dianggap Mahal, Pembeli Mengaku Bayar Rp 150.000 untuk 2 Porsi
Sudarsi pun meminta Harsi tidak mengulangi perbuatannya.