Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengkleng Bu Harsi Solo Viral karena Dianggap Mahal, Pembeli Mengaku Bayar Rp 150.000 untuk 2 Porsi

Kompas.com - 07/12/2021, 16:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Warung Tengkleng Bu Harsi di Jalan Kunir V, Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah viral di media sosial.

Banyak warganet yang mengeluhkan harga di warung tersebut sangat mahal dan tak sesuai dengan harga yang tertera.

Kabar tersebut berawal saat sebuah akun Instagram memuat potongan review di Google terkait tempat kuliner.

Di review, banyak pembeli yang mengeluhkan warung tersebut, karena dinilai sangat mahal dan harganya tak masuk akal.

Baca juga: Tangis Harsi Setelah Tengkleng Jualannya Viral karena Dianggap Mahal

Akun Instagram tersebut memang tak menyebut nama warung tersebut secara langsung

Namun warganet mulai membuka identitas warung tersebut. Warung itu adalah Warung Tengkleng Bu Harsi di Solo Baru.

Di google review, seorang warganet mengaku harus bayar Rp 150.000 untuk dua porsi tengkleng saat ke warung Bu Harsi.

Sementara di spanduk yang dipasang luar warung tertulis harga tengkleng porsi kecil Rp 15.000 dan porsi besar seharga Rp 30.000.

Baca juga: Pemilik Warung Mi Rebus di Puncak yang Patok Harga Mahal Bersedia Kembalikan Uang Pembeli

Berjualan sejak tahun 1990-an

Ilustrasi tengkleng solo. Dok. Shutterstock/Jim photography Ilustrasi tengkleng solo.
Harsi (60) mengaku tak tahu jika warungnya viral di media sosial karena dianggap mahal. Dia tak dapat menahan air mata saat tahu warungnya dihujat banyak orang di media sosial.

"Kalau pengunjung mintanya kepala komplet, ya harganya memang Rp 150.000" katanya, Senin (6/12/2021).

Warung Tengkleng Hardi dibuka sejak tahun 1990-an. Kala itu Harsi mengelola warung itu bersama sang suami.

Namun setelah sang suami meninggal, ia bekerja sendiri. Dua anaknya sudah menikah dan bekerja.

Tiap hari, Harsi dibantu seorang tukang becak langganannya untuk membuka dan menutup lapak. Biasanya ia membuka warung pada pukul 07.00 WIB hingga Rp 15.00 WIB.

Baca juga: Pemkot Yogya Tutup Sementara 3 Warung Pecel Lele yang Diduga Patok Harga Mahal

Tak bisa baca dan tulis

Harsi, penjual tengkleng di Jalan Kunir V, Solo Baru, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (7/12/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Harsi, penjual tengkleng di Jalan Kunir V, Solo Baru, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (7/12/2021).
Hasni mengaku baru mengetahui warungnya viral setelah beberapa hari terakhir, warungnya sepi pembeli.

Biasanya ia menghabiskan 5 kilogram, namun sekarang ia hanya memasak 2 kilogram tengkleng.

"Biasanya dulu masih ramai sehari bisa bikin tengkleng sampai 5 kilogram. Sekarang sepi saya bikin 2 kilogram," ungkap Harsi ditemui Kompas.com di warungnya, Selasa (7/12/2021).

Harsi mengaku tidak membuat daftar menu makanan tengkleng di warungnya secara lengkap karena tidak bisa baca tulis.

Baca juga: Warung Pecel Lele yang Patok Harga Mahal Disebut Bukan di Malioboro, Ini Faktanya

Selain itu, Harsi juga tidak memberitau harga porsi jumbo kepada pengunjungnya yang baru datang ke warungnya.

"Saya gak pernah sekolah. Saya tidak bisa baca tulis, sehingga saya tidak bisa membuat daftar menu," ujarnya.

Dia hanya menawarkan olahan tengkleng sesuai permintaan pembeli. Harsi baru menyebutkan harga menu tengkleng setelah pembeli akan membayar.

"Pembeli dihitung mahal tidak mau. Karena mintanya pipi, lidah, iga itu harganya Rp 50.000. Katanya kemahalan," kata warga Ngasinan, Sukoharjo.

Baca juga: Penjual Pecel Lele yang Patok Harga Mahal ke Wisatawan Yogyakarta merupakan Pedagang Baru

Tengkleng kambing khas Solo. DOK. SOBAT COOKPAD DAPUR APRILIA @DapurAprilia_2688463 Tengkleng kambing khas Solo.
Untuk tengkleng porsi komplet yakni pipi dua, telinga dua, lidah dan otak, Harsi menjualnya dengan harganya Rp 150.000.

"Pembeli yang membeli sedikit saya layani. Misalnya beli Rp 15.000, Rp 10.000 yang balungan saya layani. Jadi mintanya berapa saya layani," sambung Harsi.

Harsi mangatakan harga balungan kambing dan sapi untuk olahan tengkleng harganya sudah mahal.

Belum lagi membersihkan balungan hingga memasaknya menjadi tengkleng. Menurut Harsi semua dia lakukan sendiri.

Baca juga: Toleransi di Sepiring Sate Kerbau di Kota Kudus

"Saya kulakan saja sudah mahal. Semua saya lakukan sendiri. Kalau saya tidak untung terus bagaimana," tambah dia.

Harsi berharap warung tengklengnya kembali ramai dan ia tak ing dicap menjual tengkleng dengan harga mahal.

"Saya berharap warung saya ramai lagi dan tidak viral karena mahal harganya," ucap Harsi.

Dibantu buat daftar harga oleh paguyuban

Tengkleng kambing rica. DOK. SOBAT COOKPAT UPIK AGUSTIA @MAMAKE Tengkleng kambing rica.
Ketua Paguyuban Pedang Kaki Lima (PKL) Setia Kawan Solo Baru Sudarsi (51) mengatakan, akan memfasilitasi Harsi agar harganya tak dianggap mahal.

Agar tidak kembali terulang, paguyuban akan membantu Harsi untuk membuat daftar harga olahan tengklengnya.

Selain itu ia akan memasukkan Harsi dalam anggota paguyuban agar dapat mengetahui informasi dan perkembangan terkait pedagang kaki lima.

Selama ini Harsi tidak pernah ikut dalam keanggotaan paguyuban.

"Beliau tidak pernah aktif di paguyuban. Jadi tidak tahu kalau ada perkembangan dari paguyuban," kata Darsi.

Baca juga: Sepiring Rabeg Makanan Kecintaan Sultan Banten, tentang Kenangan Kota Kecil di Tepi Laut Merah

Darsi mengatakan paguyuban sempat khawatir dengan viralnya warung tengkleng Bu Harsi karena harganya mahal sehingga dapat berdampak pada pedagang lainnya.

"Teman saya sendiri sudah pernah tapi masih di sana (utara jalan). 15 tahun yang lalu mungkin. Dua porsi Rp 150.000. Memang saya merasakan ada lidah, telinga, otak memang lengkap tarifnya segitu," ungkap dia.

Darsi menyebut Paguyuban PKL Setia Kawan Solo Baru memiliki sebanyak 178 anggota. Mereka terbagi menjadi empat kelompok.

Kelompok satu mulai Jalan Ir Soekarno hingga Hotel Best Western, kelompok dua mulai Hotel Best Western hingga Patung Pandawa, kelompok tiga Patung Pandawa sampai RS Idriati dan kelompok empat mulai Patung Pandawa sampai Jembatan Bacem.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Solo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com