Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] "Office Boy" Dapat Undian Hadiah BMW Seharga Rp 700 Juta | Uang Mainan Disumbangkan ke Musala

Kompas.com - 03/12/2021, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Deden Ali Anapiah, warga Cikalong, Tasikmalaya mendapatkan hadiah undian BMW X1 seharga Rp 700 jutaan dari Livin’ by Mandiri.

Deden tak menyangka jika ia bisa mendapatkan mobil BMW. Wajahnya terlihat semringah saat ia mencoba duduk di kursi kemudi.

Sementara di Batang, Jawa Tengah, panitia pembangunan Musala Baiturohman Desa Lebo, Warunasem mendapatkan sumbangan uang mainan.

Uang mainan itu berjumlah 75 lembar pecahan Rp 50.000 dan disimpan di dalam amplop.

Panitia mendaptkan amplop dari seorang pria yang menggunakan masker. Pria tersebut mengaku akan menyumbang untuk pembanguanna musala.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Cerita Deden dapat undian BMW seharga Rp 700 juta

Deden Ali Anapiah mencoba duduk di kemudi mobil undian yang diperolehnya. Dok BANK MANDIRI Deden Ali Anapiah mencoba duduk di kemudi mobil undian yang diperolehnya.
Deden Ali Anapiah, seorang office biy asal Cikalong, Tasikmalaya mendapatkan hadiah undian BMW X1 seharga Rp 700 jutaan dari Livin’ by Mandiri.

Deden tak menyangka jika ia bisa mendapatkan mobil BMW. Wajahnya terlihat semringah saat ia mencoba duduk di kursi kemudi.

"Saya bahagia (dapat hadiah ini)," ujar Deden menggambarkan perasaannya kepada Kompas.com di Bandung, Rabu (1/12/2021).

Ia bercerita tinggal di lokasi yang cukup jauh dari kota dan harus menempuh perjalanan 3 kilometer menggunakan motor bila ingin ke ATM.

Untungnya, teknologi semakin maju. Beberapa produk perbankan pun dimudahkan dengan layanan digital. Hanya dengan menggunakan handphone, ia bisa melakukan berbagai transaksi.

"Transaksi online jadi lebih mudah sekarang. Biasanya saya pakai buat beli pulsa, transfer, top up, dan belanja online," beber Deden.

Baca juga: Cerita Office Boy Dapat Hadiah BMW Seharga Rp 700 Jutaan gara-gara Jauh ke ATM

2. Dosen Unsri paksa korban pegang kemaluan

proses olah TKP dugaan Pelecehan Seksual oleh oknum dosen Unsri Indralaya Sumsel dihadiri langsung oleh korbanAMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG proses olah TKP dugaan Pelecehan Seksual oleh oknum dosen Unsri Indralaya Sumsel dihadiri langsung oleh korban
Polisi melakukan olah TKP kasus dugaan pelecehan seksual oknum dosen UNSRI di Indralaya, Sumatera Selatan.

Lokasi pelecehan terjadi di di Ruang Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri yang berada di sisi samping kiri gedung utama FKIP Unsri.

Pelaksanaan olah TKP sendiri dihadiri langsung oleh korban yang memakai penutup wajah.

Satu demi satu korban menunjukkan cara pelaku oknum dosen berinisial A melakukan pelecehan dan pencabulan pada dirinya dimulai saat ia datang hendak meminta bimbingan skripsi.

Korban juga dipeluk dan dicium sampai akhirnya pelaku A memaksa korban memegang kemaluannya dan melakukan masturbasi sampai pelaku mengalami orgasme.

Baca juga: Hasil Olah TKP Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi Unsri, Dosen Paksa Korban Pegang Kemaluannya

3. Klarifikasi BKM soal potensi tsunami di Cilegon

IlustrasiStockSnap/Pixabay Ilustrasi
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang Suwardi menegaskan bahwa bencana tsunami tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi di kawasan pesisir Kota Cilegon, Banten.

Menurut Suwardi, potensi tsunami di Cilegon setinggi hingga 8 meter hanya sebagai pemetaan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam membuat skenario terburuk apabila tsunami terjadi.

"Tsunami di Cilegon potensi saja, dengan mengacu pada Pusat Gempa Nasional, gempa megathrust dengan magnitudo 8.7 di selatan Banten," ujar Suwardi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (2/12/2021).

Suwardi meminta masyarakat supaya tetap tenang dalam menyikapi potensi gempa bumi dan tsunami yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

"Tetap harapanya agar masyarakat teredukasi bahwa ancaman gempa bumi yang menimbulkan tsunami itu nyata ada. Maka perlu kesiapsiagaan masyarakat dalam menyikapi potensi tersebut," ujar Suwardi.

Baca juga: Bukan Prediksi, Ini Klarifikasi BMKG soal Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon

4. Usai vaksin, penglihatan Joko kabur

Joko Santoso menunjukkan kartu vaksin Covid-19 didampingi istrinya, Titik Andayani di rumahnya di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Kamis (2/12/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Joko Santoso menunjukkan kartu vaksin Covid-19 didampingi istrinya, Titik Andayani di rumahnya di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Kamis (2/12/2021).
Joko Santoso (38), warga Kota Malang mengaku penglihatannya kabur setelah menerima vaksin AstraZeneca pada Jumat, 3 September 2021 di rumah ketua RT setempat.

Saat itu ada 148 warga yang divaksin, termasuk Joko.

Berdasarkan hasil skrining sebelum disuntik vaksin, kondisi Joko normal. Joko juga sempat menunggu di lokasi untuk pengamatan setelah penyuntikan vaksin.

Karena tidak mengalami gejala, Joko pulang ke rumahnya. Di rumah, sekitar jam 11.00 Joko merasa mual dan muntah. Ia pun minum vitamin C dan memilih untuk tidur.

Pada malam harinya, penglihatan Joko kabur.  Keesokan harinya, Sabtu, 4 September 2021), saat bangun tidur, matanya sudah tidak bisa melihat lagi.

Joko mengaku tiga hari tidak bisa melihat sama sekali. Setelah menjalani perawatan, dia bisa melihat kembali, tapi masih abu-abu.

Saat ini, Joko sudah bisa melihat lagi. Tapi, warna yang tertangkap oleh matanya masih hitam dan putih saja.

Baca juga: Saya Vaksin, Malamnya Penglihatan Kabur, Besoknya Gelap Gulita

5. Sumbang musala pakai uang mainan

Subadri panitia pembangunan Musala di Desa Lebo, Warungasem Kabupaten Batang Jawa Tengah menunjukkan uang mainan yang disumbang salah seorang wargaKompas.com/Ari Himawan Subadri panitia pembangunan Musala di Desa Lebo, Warungasem Kabupaten Batang Jawa Tengah menunjukkan uang mainan yang disumbang salah seorang warga
Panitia pembangunan Musala Baiturohman di Desa Lebo, Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah tak menyangka mendapat sumbangan uang mainan, Rabu (1/12/2021).

Menurut Subadri, Ketua Panitia Pembangunan Musala, uang mainan itu berjumlah 75 lembar pecahan Rp 50.000 dan disimpan di dalam amplop.

Subadri menceritakan, pihaknya tak menaruh curiga ketika menerima amplop itu. Panitia juga tak begitu sadar jika di uang itu tertulis uang mainan.

"Awalnya kami mendapat uang dalam amplop dari pria pakai masker. Katanya sumbangan untuk musala. Terus kami buka ada 75 lembar pecahan Rp 50 ribu dan langsung ke toko material," katanya, Rabu.

Lalu, saat pemilik toko material menunjukkan bahwa uang itu hanya uang mainan, para panitia baru menyadarinya.

Baca juga: Panitia Pembangunan Musala Kaget Dapat Sumbangan Puluhan Lembar Uang Mainan

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Reni Susanti, Amriza Nursatria, Rasyid Ridho, Andi Hartik | Editor : Aprillia Ika, Michael Hangga Wismabrata, Aprillia Ika, Abba Gabrillin, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com