KOMPAS.com - Deden Ali Anapiah, warga Cikalong, Tasikmalaya mendapatkan hadiah undian BMW X1 seharga Rp 700 jutaan dari Livin’ by Mandiri.
Deden tak menyangka jika ia bisa mendapatkan mobil BMW. Wajahnya terlihat semringah saat ia mencoba duduk di kursi kemudi.
Sementara di Batang, Jawa Tengah, panitia pembangunan Musala Baiturohman Desa Lebo, Warunasem mendapatkan sumbangan uang mainan.
Uang mainan itu berjumlah 75 lembar pecahan Rp 50.000 dan disimpan di dalam amplop.
Panitia mendaptkan amplop dari seorang pria yang menggunakan masker. Pria tersebut mengaku akan menyumbang untuk pembanguanna musala.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:
Deden tak menyangka jika ia bisa mendapatkan mobil BMW. Wajahnya terlihat semringah saat ia mencoba duduk di kursi kemudi.
"Saya bahagia (dapat hadiah ini)," ujar Deden menggambarkan perasaannya kepada Kompas.com di Bandung, Rabu (1/12/2021).
Ia bercerita tinggal di lokasi yang cukup jauh dari kota dan harus menempuh perjalanan 3 kilometer menggunakan motor bila ingin ke ATM.
Untungnya, teknologi semakin maju. Beberapa produk perbankan pun dimudahkan dengan layanan digital. Hanya dengan menggunakan handphone, ia bisa melakukan berbagai transaksi.
"Transaksi online jadi lebih mudah sekarang. Biasanya saya pakai buat beli pulsa, transfer, top up, dan belanja online," beber Deden.
Baca juga: Cerita Office Boy Dapat Hadiah BMW Seharga Rp 700 Jutaan gara-gara Jauh ke ATM
Lokasi pelecehan terjadi di di Ruang Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri yang berada di sisi samping kiri gedung utama FKIP Unsri.
Pelaksanaan olah TKP sendiri dihadiri langsung oleh korban yang memakai penutup wajah.
Satu demi satu korban menunjukkan cara pelaku oknum dosen berinisial A melakukan pelecehan dan pencabulan pada dirinya dimulai saat ia datang hendak meminta bimbingan skripsi.
Korban juga dipeluk dan dicium sampai akhirnya pelaku A memaksa korban memegang kemaluannya dan melakukan masturbasi sampai pelaku mengalami orgasme.
Baca juga: Hasil Olah TKP Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi Unsri, Dosen Paksa Korban Pegang Kemaluannya
Menurut Suwardi, potensi tsunami di Cilegon setinggi hingga 8 meter hanya sebagai pemetaan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam membuat skenario terburuk apabila tsunami terjadi.
"Tsunami di Cilegon potensi saja, dengan mengacu pada Pusat Gempa Nasional, gempa megathrust dengan magnitudo 8.7 di selatan Banten," ujar Suwardi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (2/12/2021).
Suwardi meminta masyarakat supaya tetap tenang dalam menyikapi potensi gempa bumi dan tsunami yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
"Tetap harapanya agar masyarakat teredukasi bahwa ancaman gempa bumi yang menimbulkan tsunami itu nyata ada. Maka perlu kesiapsiagaan masyarakat dalam menyikapi potensi tersebut," ujar Suwardi.
Baca juga: Bukan Prediksi, Ini Klarifikasi BMKG soal Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon
Saat itu ada 148 warga yang divaksin, termasuk Joko.
Berdasarkan hasil skrining sebelum disuntik vaksin, kondisi Joko normal. Joko juga sempat menunggu di lokasi untuk pengamatan setelah penyuntikan vaksin.
Karena tidak mengalami gejala, Joko pulang ke rumahnya. Di rumah, sekitar jam 11.00 Joko merasa mual dan muntah. Ia pun minum vitamin C dan memilih untuk tidur.
Pada malam harinya, penglihatan Joko kabur. Keesokan harinya, Sabtu, 4 September 2021), saat bangun tidur, matanya sudah tidak bisa melihat lagi.
Joko mengaku tiga hari tidak bisa melihat sama sekali. Setelah menjalani perawatan, dia bisa melihat kembali, tapi masih abu-abu.
Saat ini, Joko sudah bisa melihat lagi. Tapi, warna yang tertangkap oleh matanya masih hitam dan putih saja.
Baca juga: Saya Vaksin, Malamnya Penglihatan Kabur, Besoknya Gelap Gulita
Menurut Subadri, Ketua Panitia Pembangunan Musala, uang mainan itu berjumlah 75 lembar pecahan Rp 50.000 dan disimpan di dalam amplop.
Subadri menceritakan, pihaknya tak menaruh curiga ketika menerima amplop itu. Panitia juga tak begitu sadar jika di uang itu tertulis uang mainan.
"Awalnya kami mendapat uang dalam amplop dari pria pakai masker. Katanya sumbangan untuk musala. Terus kami buka ada 75 lembar pecahan Rp 50 ribu dan langsung ke toko material," katanya, Rabu.
Lalu, saat pemilik toko material menunjukkan bahwa uang itu hanya uang mainan, para panitia baru menyadarinya.
Baca juga: Panitia Pembangunan Musala Kaget Dapat Sumbangan Puluhan Lembar Uang Mainan
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Reni Susanti, Amriza Nursatria, Rasyid Ridho, Andi Hartik | Editor : Aprillia Ika, Michael Hangga Wismabrata, Aprillia Ika, Abba Gabrillin, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.