Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Perempuan Afghanistan Demo di Batam, Mengaku Semakin Depresi

Kompas.com - 01/12/2021, 16:54 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Puluhan pengungsi asal Afghanistan di Batam, Kepulauan Riau, kembali melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Batam Center, Rabu (1/12/2021).

Berbeda dengan aksi sebelumnya, kali ini para pengungsi memilih menggelar aksi tepat di seberang kantor Wali Kota Batam, dan para peserta aksi juga terlihat mulai didominasi oleh para wanita yang turut membawa anak mereka.

Baca juga: Seorang Pengungsi Afghanistan Bakar Diri di Depan UNHCR Medan, Diduga Stres

Fatimah (30), salah satu peserta aksi, mengaku akhirnya nekat untuk mengikuti aksi unjuk rasa dikarenakan perasaan yang semakin depresi selama berada di Indonesia.

"Saya semakin depresi selama berada di lokasi pengungsian di Batam. Saya seorang ibu tunggal dengan dua anak, yang kini semakin bigung terutama saat memikirkan tumbuh kembang anak saya," kata Fatimah ditemui di sela-sela aksi unjuk rasa.

Baca juga: Unjuk Rasa, Warga Afghanistan Jalan Kaki 12 Kilometer

Fatimah sendiri mengakui telah berada di Batam selama tujuh tahun, hal ini ditandai dengan usia anak sulungnya yang kini telah berusia 9 tahun.

Walau demikian, hingga kini Fatimah mengaku bahwa anak sulungnya tersebut belum pernah sekalipun mengenyam pendidikan dasar.

"Anak anak kami tidak bisa bersekolah, mendapatkan pendidikan yang lain, kami memikirkan masa depannya," terang Fatimah.

Baca juga: Pengungsi Asal Afghanistan Unjuk Rasa di Kantor Kemenkumham NTT, Ini Tuntutannya

Pengungsi mengaku tertekan

Berbeda Ali Rifai'i perwakilan pengungsi Afghanistan mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan pihaknya itu menyusul ada salah satu pengungsi Afghanistan yang meninggal dunia akibat membakar diri di Medan, Sumatera Utara.

"Kita semua pengungsi Afghanistan mempunyai masalah tersendiri, kita tidak ingin hal seperti ini menimpa saudara kita yang lain," ujar Ali.

Ali mengatakan, unjuk rasa di depan kantor Pemkot Batam ini bertujuan agar meminta wali kota membantu menyampaikan aspirasi mereka kepada pihak terkait seperti UNHCR.

"Kami minta tolong Wali Kota agar bantu kami," terang Ali.

Ali mengatakan, selama di penampungan di Batam, ia dan ratusan pengungsi Afghanistan lainnya cukup tertekan karena tidak melakukan aktivitas lainnya.

"Permintaan kami hanya agar kami segera dipindahkan ke negara ketiga. Atau kami dapat bekerja di sini, tapi permintaan kami tidak pernah diindahkan oleh UNHCR. Kami tidak pernah didengar oleh mereka," terang Ali kecewa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com