Motif cemburu dan sakit hati
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Septiawan Adi Prihartono mengungkapkan, motif pelaku menganiaya korban hingga tewas karena sakit hati.
Namun, perihal yang melatarbelakangi rasa sakit hati pelaku masih belum terungkap.
"Sakit hati dan ada rasa cemburu. Namun sakit hati karena apa masih terus kita dalami motifnya," kata Adi, Selasa (22/11/2021).
Sementara pihak keluarga korban mencium ada pihak ketiga dalam kasus ini.
Pihak ketiga dimaksud adalah seseorang yang diduga telah menghasut pelaku untuk mencurigai istrinya.
"Sudah mah posesif, cemburuan ditambah ada yang ngompori seperti itu," kata paman korban Rizwan Maulana (28), Rabu (24/11/2021).
"Saya mencurigai ada orang ketiga yang ingin menghancurkan rumah tangga mereka itu," sambung dia.
Rizwan bahkan mengaku pernah mendengar langsung cerita dari korban perihal dugaan tersebut.
"Pernah diperlihatkan foto profilnya orang itu, perempuan, tapi saya tidak tahu," ujar Rizwan.
Kuasa hukum keluarga korban Lidya Indayani Umar menyebutkan, perangai pelaku berubah drastis pasca menikah.
"Sebelumnya baik, bahkan korban mau dibawa ke Arab untuk dinikahi resmi di sana. Namun, setelah menikah berubah jadi cemburuan, ke luar rumah tidak boleh, ke warung pun dilarang," ujar Lidya, Kamis (25/11/2021).
Sifat posesif itulah, menurutnya yang diduga memicu perbuatan sadis pelaku terhadap korban.
Terlebih, informasi dari pihak keluarga, sebelum kejadian korban sempat bercerita perihal ada seseorang yang mengganggu rumah tangganya.
"Diduga itu yang membuat pelaku cemburu terhadap istrinya. Istilahnya ada yang ngomporin atau membesar-besarkan masalah," ujar dia.
"Nah, ini yang perlu ditelusuri, siapa sosok itu, dan sejauhmana keterlibatannya dengan kasus ini," tandas Lidya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.