MAGELANG, KOMPAS.com - Borobudur Marathon 2021 powered by Bank Jateng tetap digelar meskipun situasi masih pandemi Covid-19.
Event ini merupakan ikhtiar menjaga marwah Borobudur Marathon yang sudah menjadi tradisi besar setiap tahun.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, wabah Covid-19 yang merebak sejak awal tahun 2020 menjadi situasi yang amat sulit bagi penyelanggaraan event apapun, tidak terkecuali Borobudur Marathon.
Baca juga: Rumahnya Didatangi Ganjar, Ibu dari Guru Honorer di Semarang Minta Kasur Empuk
Akan tetapi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu bagian dari penyelenggara Borobudur Marathon tidak ingin kehilangan momentum ini.
"Kita mencoba mencari jalan keluar. Kita tidak ingin kehilangan momen Borobudur Marathon. Tahun lalu adalah situasi yang paling sulit apakah event ini akan terus atau tidak. Kita ingin menjaga marwah Borobudur Marathon," ucap Ganjar, usai melepas bendera start Elite Race Borobudur Marathon 2021 powered by Bank Jateng di kompleks Candi Borobudur Magelang, Sabtu (27/11/2021).
Ganjar bersyukur berkat kerja keras semua pihak event olahraga lari bergengsi ini bisa dihelat meskipun harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sangat ketat.
Baca juga: Ganjar Pranowo Ajak Perwakilan Buruh Diskusi soal Formula Upah Layak 2022
Tahun ini, perlombaan dibagi dalam 2 kelompok yakni Elite Race yang diikuti sebanyak 42 pelari profesional, terdiri dari 26 atlet pria dan 16 atlet wanita, Sabtu (27/11/2021).
Kemudian dilanjutkan Borobudur Marathon 2021 Tilik Candi, diikuti 128 pelari umum baik pria maupun wanita, Minggu (28/11/2031).
Rute kelompok ini sama dengan Elite Race, yakni 42 kilometer yang dibagi dalam 12 loop mengelilingi Candi Borobudur.
"Tahun ini menjadi bagian dari pemanasan, sehingga diharapkan tahun depan bisa diadakan Borobudur Marathon dengan peserta yang lebih banyak lagi, " ucap Ganjar didampingi Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno.
Ganjar optimistis Borobudur Marathon 2021 powered by Bank yang diorganisir Harian Kompas dan Yayasan Borobudur Marathon ini mampu memberikan dampak bagi ekonomi masyarakat meskipun tidak signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Dampak bagi ekonomi pasti ada meskipun tidak begitu menggeliat. Tapi kita coba mendorong agar UMKM jalan melalui beberapa program Bank Jateng," jelas Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.