Rupi'ah memohon kepada Ganjar untuk membelikan kasur yang empuk.
"Niko pak, ngapunten kamare kadhos meniko (maaf kondisinya seperti ini). Kasure atos pak (kasurnya keras pak). Pak mbok kulo ditumbaske kasur sing mentul-mentul (saya mau dibelikan kasur yang empuk)," pinta Rupi'ah.
Ganjar berjanji akan membelikan kasur dua buah, satu untuk Rupi'ah dan Mahmudi, satu lagi untuk Gunawan.
"Mangke kulo tumbaske kasur sing mentul-mentul nggeh mbah. Kulo tumbaske kalih (nanti saya belikan kasur yang empuk ya mbah, saya belikan dua)," ucapnya. Rupi'ah pun langsung menangis sambil memeluk Ganjar.
Baca juga: Miris, Masih Ada Guru Honorer di Gunungkidul Digaji Rp 150.000 Per Bulan
Ganjar meminta lurah dan beberapa warga sekitar yang hadir di tempat itu untuk bergotong royong membantu merenovasi rumah Gunawan.
Ia berharap rumah itu menjadi tempat tinggal yang nyaman dan membuat guru honorer itu lebih semangat dalam mengabdi pada masyarakat.
Rupi'ah tak menyangka mendapat kejutan seperti itu. Anak ketiganya, Gunawan yang ia sekolahkan kini menjadi kebanggan keluarga.
Berkat Gunawan, Rupi'ah mendapat rejeki, didatangi orang nomor satu di Jawa Tengah dan rumahnya diperbaiki.
"Rasane seneng banget, alhamdulillah maturnuwun sanget Pak Ganjar. Kulo mboten ngimpi angsal bantuan niki (saya tidak pernah bermimpi dapat bantuan ini). Hadiah kanggo anak kulo saking Pak Ganjar (hadiah untuk anak saya dari pak Ganjar). Rasane remen sanget saestu (rasanya bahagia sekali)," ucapnya.
Baca juga: Diduga Depresi Tak Lolos PPPK, Guru Honorer di Lombok Tengah Tewas Gantung Diri
Gunawan juga mengucapkan terima kasih kepada Ganjar atas bantuan yang diberikan.
"Alhamdulillah senang banget. Terimakasih banyak Pak Ganjar sudah membantu kami, sudah memberikan kesempatan untuk saya dan orangtua hidup lebih baik," katanya.