Omzet pemilik usaha turun hingga tutup toko
Rendista Tania, pemilik toko bahan bangunan di jalan raya desa Tapen mengungkapkan, akibat jalan rusak, omzet penjualannya mengalami penurunan hingga 70 persen.
Penurunan omzet itu dialami sejak tiga bulan lalu. Puncaknya, saat kerusakan jalan makin parah akibat intensitas hujan yang turun dalam sebulan terakhir.
Biasanya, tutur Rendista, omset penjualan di tokonya sebesar Rp 6 juta hingga Rp 7 juta per hari.
"Lebih parahnya sekitar satu bulan ini. Turunnya sampai 70 persen," ungkap dia saat ditemui Kompas.com, di toko miliknya.
Jalan rusak dengan kondisi lubang yang cukup dan lebar, berada tepat di depan toko bahan bangunan milik Rendista.
Baca juga: PPKM Level 1 di Jombang, Bupati Mundjidah Minta Warga Tak Kendor Terapkan Protokol Kesehatan
"Orang mau belanja kan agak malas karena jalannya kayak begini," tutur pemilik toko Rezeki Alam itu.
Ia menambahkan, jika dirinya mengalami penurunan omzet, beberapa pedagang lain yang berada di sepanjang jalan itu, nasibnya justru lebih buruk.
Banyak warung dan toko yang tutup karena tidak ada pembeli yang mau datang ke warung atau toko mereka.
Menurut Abdul Yakun, Ketua RT 2 RW 3 Desa Tapen, kerusakan jalan yang parah berdampak pada kondisi pedagang di sekitar jalan yang rusak.
"Dampaknya kepada pedagang disini. Toko-toko sambatan (mengeluh) semua karena tidak ada yang beli," ungkap Yakun.
Ia menyebutkan, sekitar 10 warung terpaksa menutup warungnya karena tidak ada pembeli yang mau datang.
"Sekitar 10 warung tutup. Alasannya ya karena gak ada yang beli, karena jalannya kayak gini," ujar Yakun.