Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Kuli Tinta Jadi Kuli Rasuah, Cerita dari Kabupaten Hulu Sungai Utara

Kompas.com - 22/11/2021, 13:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketertinggalan dan dampak di semua lini akibat pandemi harusnya dijadikan fokus kerja kepala daerah untuk menaikkan kesejahteraan warganya.

Jika pekerjaan pembangunan infrastruktur saja masih “dipalak” oleh bupati dan kepala dinasnya, bisa dibayangkan kontraktor pelaksananya pasti akan mengurangi mutu pekerjaan untuk bisa mendapat laba dari proyek yang dikerjakan.

Baca juga: Wamenkumham: Bedanya Suap dan Gratifikasi Ada di Meeting of Minds

 

Lingkaran setan antara mutu proyek infrastruktur dan komisi untuk lingkaran birokrasi di sebagaian daerah menjadi gambaran buruk tata kelola pemerintahan di tingkat lokal.

Bagi Abdul Wahid, kejadian memalukan ini membuatnya kehilangan momentum untuk mengakhiri jabatannya dengan “legacy” yang membanggakan. 

Sebagai kepala daerah berlatar belakang mantan pekerja media dan anggota Dewan, seharusnya dia memanfaatkan kekuatan jaringan di nasional dan daerah untuk membawa program-program pembangunan dari kementerian ke daerahnya.

Sayang juga ia tidak memanfaatkan akses politiknya di Partai Golkar untuk meningkatkan pembangunan yang mengangkat kesejahteraan masyarakat HSU.

Menurut penuturan sahabat-sabahat saya yang menjabat kepala daerah, adalah jamak untuk menarik program kementeriaan ke daerah asal menterinya berasal dari satu partai yang sama.

Ada banyak menteri dari Partai Golkar. Seyogianya Abdul Wahid bisa menarik berbagai program kementerian ke HSU.

Bupati HSU lupa dengan asalnya

Saya jadi teringat sahabat saya saat memburu berita di lapangan dulu. Totalitasnya dalam bekerja memang patut diacungi jempol.

Hanya karena abai dengan persiapan masa pensiunnya, kini sahabat saya yang pernah puluhan tahun bekerja sebagai wartawan sebuah surat kabar harus bekerja menangguk rezeki halal sebagai pengemudi motor layanan online.

Dia tidak malu. Saya dan sahabat-sahabat yang lain tetap bangga dengan prinsip hidupnya.

Sementara, ada sahabat lain yang kini tergolek lunglai karena penyakit stroke yang diidapnya. Ketampanan parasnya di layar kaca dulu kini hilang digerogoti penyakit.

Sangat disayangkan Abdul Wahid melupakan kisah epos kepahlawanan Syeikh Sayid Sulaiman dari daerahnya sendiri.

Selain sebagai penyebar agama Islam, Syeikh Sayid Sulaiman juga dikenal keberaniannya melawan penjajah Belanda di abad ke-18.

Berkat jasa dan pengorbanan Syeikh Sayid Sulaiman, makamnya di Amuntai Utara hingga sekarang ramai dikunjungi peziarah.

Walau sudah lama wafatnya, imbas rezekinya masih dirasakan warga dari peziarah yang datang dari berbagai wilayah di tanah air dan negeri jiran.

Saya jadi teringat dengan pesan kakek saya: Yen urip mung isine isih nuruti nepsu, sing jenenge mulya mesti soyo angel ketemu.

Kalau diartikan dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih maknanya, jika hidup itu masih dipenuhi dengan nafsu untuk bersenang-senang, yang namanya kemuliaan hidup akan semakin sulit ditemukan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com