Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Kuli Tinta Jadi Kuli Rasuah, Cerita dari Kabupaten Hulu Sungai Utara

Kompas.com - 22/11/2021, 13:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Hidup itu ibarat permainan roller coaster, meliuk naik dan menghujam turun. Kadang berada di puncak, namun sering bertengger di dasar.

Hidup itu ibarat lakon kehidupan. Ada saat kita pentas di atas panggung; ada saat kita duduk manis jadi penonton.

Dari berbagai lakon kehidupan yang pernah saya jalani, menjadi wartawan atau kuli tinta adalah pekerjaan intelektual yang tidak bisa menjadikan saya kaya secara materi dalam sekejap.

Kuli tinta adalah pekerjaan terhormat, merangkai fakta dengan narasi yang bernas serta menghiasi cerita dengan foto yang menarik.

Tidak lupa mengulik data-data pendukung agar kisah menjadi akurat. Berkat pekerjaan ini, semua lapisan masyarakat bisa menjadi narasumber berita.

Profesi kuli tinta tidak bisa dianggap sepele, butuh konsistensi untuk menjalaninya. Berkomitmen pada keadilan dan nurani yang jujur. 

Tidak heran, bagi wartawan senior atau mantan wartawan kebiasan untuk melakukan cek, cross-cek dan triple-cek tak pernah bisa hilang. Meski tidak lagi berkecimpung di dunia jurnalistik, naluri untuk mengungkap fakta yang samar menjadi kegelisaan sepanjang waktu.

Beberapa wartawan yang menjadi sahabat saya, kerap menanyakan pilihan pekerjaan usai tidak lagi berkiprah di dunia jurnalistik.

Mereka selalu menjadikan saya sebagai rujukan karena sejak 2004 saya memilih jalur pendidikan sebagai ladang pengabdian usai tidak lagi menjadi kuli tinta.

Pilihan untuk melanjutkan jenjang pendidikan pascasarjana di perguruan tinggi selalu saya rekomendasikan agar para mantan wartawan punya pilihan mengingat persyaratan mengajar untuk mahasiswa S-1 adalah pengajar dengan kualifikasi akademis berjenjang S-2.

Kita juga bangga jika ada sahabat kita usai tidak lagi berkecimpung di dunia kewartawanan memilih jalur kewirausahaan, terpilih sebagai duta besar atau komisaris BUMN, menjadi politisi bahkan ikut konstestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan menang.

Strategi dan ilmu kemenangan di Pilkada, saya yakin berhasil dia timba saat menjadi kuli tinta.

Seorang sahabat saya yang dulu adalah koresponden salah satu stasiun televisi swasta, kini menjadi kepala daerah untuk masa jabatannya yang ketiga di sebuah kabupaten di Sulawesi.

Periode pertama menjadi wakil bupati. Lalu "tiba-tiba" naik jadi bupati karena pejabat sebelumnya terbelit rasuah. Sekarang adalah jabatan bupati di periode keduanya karena di dua Pilkada terakhir ia selalu menang.

Dari kuli tinta, anggota parlemen hingga bupati

Perjalanan hidup yang dijalani Abdul Wahid tergolong komplet. Karier pertamanya adalah wartawan harian Banjarmasin Post (1982-1999). Setelah itu, ia beralih menjadi politisi dan terpilih sebagai anggota DPRD Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, dari Partai Golkar.

Kariernya sebagai anggota parlemen terentang selama dua periode hingga menduduki kursi Ketua DPRD HSU (2009-2012).

Lulusan Pascarjana Universitas Brawijaya dan Universitas Narotama ini lantas maju di Pilkada HSU dan menang dua kali Pilkada. Jadilah ia bupati HSU.

Namun sayang, karier politiknya tidak berujung manis. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan jual beli jabatan, suap, dan gratifikasi (Kompas.com, 18/11/2021).

Baca juga: Profil Bupati HSU Abdul Wahid, Eks Wartawan yang Jadi Tersangka Suap dan Gratifikasi

Dalam konstruksi sangkaan KPK, Abdul Wahid "menjual" jabatan pelaksana tugas kepala dinas pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan (Plt Kadis PUPR) kepada anak buahnya. 

Jabatan itu dianggap “basah” oleh Abdul Wahid. Siapapun yang menduduki posisi tersebut harus memberikan  “setoran”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com