Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru yang Jadi Tersangka Kasus Susur Sungai Ciamis Tidak Ditahan, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 22/11/2021, 13:04 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - R (41) seorang guru perempuan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijeunjing, Kabupaten Ciamis yang ditetapkan tersangka atas kasus tragedi susur sungai menewaskan 11 siswanya, saat ini belum ditahan.

Adapun Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ciamis telah meminta jaminan dari pihak sekolah bahwa tersangka tak akan melarikan diri.

"Tersangka tidak ditahan berdasarkan pertimbangan kepolisian. Saat ini tersangka dalam kondisi sakit. Secara lisan kita sudah minta jaminan dari sekolah dan guru bahwa tersangka tak akan melarikan diri. Jadi kita juga berhati-hati untuk melakukan penahanan atau tidak," jelas Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto kepada wartawan di kantornya, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Guru Perempuan Jadi Tersangka Kasus Susur Sungai yang Menewaskan 11 Siswa MTs

Wahyu pun mengaku, meski telah ditetapkan tersangka, R pun dilihat kondisi psikologisnya selama ini, saat dirinya dinyatakan masih sakit.

"Penetapan tersangka sudah kami laksanakan. Kita juga melihat faktor psikologis. Apabila tersangka tak berpotensi melarikan diri atau melakukan tindak pidana lain, maka kami merasa penahanan bukan hal yang paling utama untuk dilaksanakan," tambah dia.

Namun, kata Wahyu, apabila nantinya tersangka melakukan perbuatan ke arah upaya melarikan diri atau menghilangkan barang bukti lainnya, tentu akan segera dilakukan penahanan.

Baca juga: Kasus Susur Sungai yang Menewaskan 11 Siswa MTs di Ciamis, Polisi: Sudah Ada Tersangka

Selama kegiatan, tersangka adalah penanggung jawab acara sekaligus sebagai salah seorang guru di sekolah tersebut.

"Nanti kita lihat prosesnya. Kalau ada potensi seperti itu, baru akan dilakukan penahanan. Dengan tidak ditahan, bukan berarti kasus tak berlanjut. Perkara ini tetap berlanjut sesuai proses," ujar dia.

Meski sudah ada tersangka, lanjut Wahyu, pihaknya masih terus menggali kasus ini dan mencari temuan atau bukti baru sampai tuntas.

Bahkan, beberapa orang guru lainnya pun telah dimintai keterangan lebih lanjut terkait perannya dalam tragedi acara sekolah tersebut.

"Sekolah tahu kejadian ini setelah ada kejadian. Kita masih terus melakukan pendalaman. Terkait adanya dugaan guru lain terlibat, statusnya masih saksi. Karena mereka hanya ikut diajak tapi tak masuk dalam surat tugas," kata dia.

Ditetapkan sebagai tersangka

Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Ciamis menetapkan seorang tersangka dalam kasus tragedi susur sungai yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru.

Adapun tersangka itu adalah R (41) yang merupakan guru perempuan di sekolah tersebut.

Wahyu mengatakan, penyidik menemukan unsur tindak pidana berupa kelalaian panitia dalam melaksanakan acara yang menyebabkan 11 siswa meninggal dunia.

Adapun guru atau penanggung jawab kegiatan seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengetahui risiko yang akan terjadi saat kegiatan.

Baca juga: Susur Sungai di Ciamis Ternyata Tak Berizin, Awalnya Kegiatan Pungut Sampah, Polisi Selidiki Peran Penanggungjawab

Namun, perhitungan risiko akibat kejadian itu tidak diperhitungkan sebelum melaksanakan kegiatan.

Dalam kasus ini, beberapa barang bukti telah diamankan polisi berupa lembar keputusan pengangkatan tersangka sebagai guru di madrasah, surat pembagian tugas kepada tersangka, dan sertifikasi mitigasi.

"Kita kenakan Pasal 359 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun," ungkap Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com