Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Tekan Kasus Stunting di Wonogiri, Bupati Jekek: Butuh Peran Semua Pihak

Kompas.com - 20/11/2021, 19:22 WIB
Dwi NH,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Gerakan Bumilimase

Sebagai penanganan lebih lanjut, Pemkab Wonogiri telah menyusun sebuah regulasi sebagai pedoman untuk penurunan prevalensi stunting secara terkonvergensi dan terintegrasi.

Salah satunya adalah melakukan Gerakan Ibu Hamil dan Balita Makan Sehat (Bumilimase). Gerakan ini diprakarsai dari Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Wonogiri Verawati Joko Sutopo.

Gerakan Bumilimase merupakan satu gerakan bersama guna penanggulangan stunting di Kabupaten Wonogiri.

Sebab, kasus stunting menjadi ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia dan daya saing bangsa.

Baca juga: Menko PMK Sebut Bayi dengan Berat Rendah Salah Satu Pemicu Stunting

Berdasarkan hasil analisis Pemkab Wonogiri, penyebab kenaikan jumlah dan prevalensi stunting terjadi karena kesalahan pola hidup sehat, asuh, dan konsumsi pangan.

Selain itu, faktor lain penyebab prevalensi stunting adalah kejadian penyakit komorbid pada balita, banyaknya pernikahan usia dini, serta rendahnya cakupan intervensi gizi di beberapa desa atau kelurahan, baik spesifik maupun sensitif.

Kemudian, faktor penurunan partisipasi orangtua balita untuk membawa anaknya di timbang ke pos pelayanan terpadu (posyandu), terutama pada masa pandemi Covid-19.

Sebagai upaya penanggulangan stunting, Pemkab Wonogiri membutuhkan suatu komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk membangun sinergi yang terintegrasi.

Baca juga: TP-PKK Ajak Berbagai Pihak untuk Aktif Menekan Angka Stunting di Indonesia

Setelah komitmen terbentuk, penanganan akan diimplementasikan melalui gerakan bersama, terutama pada desa atau kelurahan lokus prioritas, dengan menciptakan inovasi berbasis kearifan lokal dan teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com