Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aditya Pertama Kali Memulung demi Bantu Ibunya

Kompas.com - 20/11/2021, 10:20 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, bernama Aditya Candra Glori Semesta memulung botol bekas saat berangkat dan pulang sekolah.

Hal itu ia lakukan demi membantu keuangan ibunya.

Diceritakan Aditya, kegiatan itu sudah ia lakukan sejak dirinya masuk ke SMK Informatika dua tahun lalu.

Baca juga: Kisah Siswa SMK Diam-diam Memulung hingga Tepergok Orangtuanya di Jalan, Begini Reaksi Ibunya

Lanjutnya, kegiatan tersebut tidak dilakukannya secara serius hanya sekedar mengisi waktu kosong.

Namun, sejak diberlakukannya pembelajaran daring Aditya pun mulai melakukannya lagi.

“Awal Juli kemarin, saat itu saya bosan, mager, apalagi itu pas dimulai PPKM. Saya mulai lagi, pertama kali bawa karung ke Porong carinya,” kata Aditya saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Jumat (19/11/2021).

Untuk mencari botol-botol bekas, Aditya biasanya berangkat lebih awal dari rumahnya.

Selama perjalanan dengan menggunakan sepeda yang dilengkapi keranjang rakitan ai fokus menjadi botol bekas yang berserakan.

Baca juga: Cerita di Balik 2 Penumpang Sriwijaya Air Pakai Indentitas Orang Lain, Ingin Cari Kerja ke Pontianak

Hasil botol yang didapat selama menuju sekolahnya disimpan dalam keranjang tersebut.

“Biasanya bawa karung, tapi sekarang saya taruk di keranjang itu,” ujarnya.

Kata Aditya, ia fokus melakukan kegiatan memulungnya setelah pulang sekolah.

“Sebenarnya saya pas nyari itu lebih fokus pulang. Tapi, selama di sekolah kalau saya minum teh gelas atau teman saya itu dibuang di jendela belakang. Pulangnya nanti saya ambil,” ungkapnya.

Baca juga: Demi Bantu Ibunya Aditya Siswa SMK Diam-diam Memulung, Jawabannya Saat Ketahuan: Maaf Bunda

Botol-botol bekas yang dikumpulkan Aditya tidak langsung dijualnya. Namun ia kumpulkan lagi dan setelah satu minggu baru dijualnya.

Aditya mengatakan, sekali menjual botol bekasnya ia bisa memegang uang sebanyak Rp 25.000-Rp 32.000.

Hasil dari penjualan botol bekas itu ditabung untuk kebutuhan dia selama sekolah seperti alat tulis atau uang sakunya.

Baca juga: Cerita di Balik Suksesnya Harsono Berjualan Cilok hingga Bisa Beli 13 Rumah dan 3 Apartemen

Kepergok ibu

Kata Aditya, selama ini ibunya, Yuliana tidak mengetahui ia memulung.

Namun, saat ia sedang mencari botol bekas di daerah Budurun di bawah jembatan flyover tanpa sengaja bertemu dengan ibunya. Saat itu, ibunya langsung memanggilnya.

“Pas itu ketahuan sama bunda, saya cuma bilang maaf, Bunda. Aku enggak tahu kalau ada ibu di situ. Takut saya Mas sama bunda,” ungkapnya.

Baca juga: Aditya, Siswa SMK yang Diam-diam Memulung demi Bantu Ibunya Dapat Beasiswa

Melihat anaknya memulung, sang ibu pun kemudian memintanya untuk segera pulang, Aditya menuruti apa kata ibunya.

Di rumah, Aditya mengakui bahwa dia sambil mengumpulkan botol bekas untuk membantu keuangan ibunya.

“Bunda pas tanya, saya bilang jujur dan minta maaf saja. Terus bunda bilang jangan sampai mengganggu aktivitas sekolahnya, dan jangan malam-malam, sebelum jam 8 malam harus sudah di rumah karena PPKM,” katanya.

Sementara itu, ibu Aditya, Yuliani mengaku sudah curiga dengan anaknya sering pulang malam sejak PPKM pertama di berlakukan.

Baca juga: Viral, Video Seorang Pria Tega Jambret Penyandang Disabilitas yang Sedang Memulung Botol Plastik

Meski curiga, kata Yuliani, ia belum mau bertanya karena tidak ada gelagat yang mencurigakan dari anaknya tersebut.

Hingga akhirnya ia bertemu anaknya saat sedang memulung di daerah Budurun di bawah jembatan flyover.

“Saya tahu baru 6 bulan ini. Tapi dia bilang sudah lama karena sebelumnya dia enggak ngomong,” kata Yuliani.

Baca juga: Kisah Kakek Poniman, Uang Rp 30.000 Dijambret Saat Memulung Botol Bekas, Korban Penyandang Disabilitas

Yuliani mengaku, saat memergoki anaknya memungut botol bekas, ia sempat kaget.

“Awal tahu saya ketemu di jalan sambil cari botol atau mulung itu, dia masih bawa karung ya, hasilnya dia masukan ke karungnya yang dicantolkan di stang sepedanya, saya sapa, le, kaget dia. Ngapain. Dia minta maaf. Wes dari pada tanya-tanya di jalan saya minta dia pulang. Dia jawab iya nanti pulang,” ujarnya.

Setelah ditanya, anaknya akhirnya mengaku selama ini mencari botol bekas.

“Nah, sudah di rumah itu saya dedes (introgasi), baru lama-lama bilang terus terang kalau dia kerja. Saya tanya kerja apa, di mana, jawabnya saya mulung, cari botol bekas keliling kota Sidoarjo,” ungkapnya.

Baca juga: Kenapa Harus Malu, Warung Ini yang Bisa Menguliahkan Saya

 

(Penulis : Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com