Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terungkap dari Rekonstruksi Pembunuhan Pemilik Restoran Padang

Kompas.com - 18/11/2021, 19:44 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Karawang, Jawa Barat, melakukan 18 reka adegan pada rekonstruksi pembunuhan terhadap Khairul Amin, pemilik rumah makan Padang di Karawang, Jawa Barat, Kamis (18/11/2021)

"Ini merupakan hasil dari penyelidikan dan pemeriksaan para tersangka," kata Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Karawang Kompol Ahmad Faisal Pasaribu kepada wartawan, Kamis.

Rekonstruksi ini dilakukan untuk menyesuaikan keterangan para tersangka dan saksi.

Rekonstruksi dimulai saat tersangka NW, istri Khairul, melakukan perjanjian dengan para tersangka lain.

Kemudian, adegan saat para tersangka membuntuti korban hingga eksekusi.

Baca juga: Namanya Tercantum di Kontrak Pembunuh Bayaran Bos Rumah Makan Padang, I Didampingi Ibu Serahkan Diri

Salah satu fakta yang terungkap dalam rekonstruksi ini adalah saat tersangka NW menyerahkan sisa pembayaran setelah eksekutor menghabisi korban.

"Untuk fakta-fakta baru soal salah seorang saksi telah menerima sejumlah uang, kami masih melakukan pendalaman lebih lanjut," kata Ahmad.

Baca juga: Pengakuan Istri yang Otaki Pembunuhan Suaminya Pemilik Rumah Makan Padang: Saya Menyesal, Khilaf

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, rekonstruksi seharusnya dilakukan di sejumlah tempat yang sebenarnya.

Namun, dalam rekonstruksi ini ada dua tempat kejadian perkara yang bukan tempat yang sebenarnya.

"Kita pindahkan tempat kejadian perkara wilayah Rengasdengklok dan Tanjungpura, karena kondisi yang tidak memungkinkan. Jadi kita gabungkan semua wilayah," kata Oliestha.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pemilik Rumah Makan Padang, Berawal dari Dendam Sang Istri

Diberitakan sebelumnya, Khairul diserang orang tak dikenal pada 27 Oktober 2021.

Putri Khairul yang mendengar teriakan langsung keluar dan mendapati Ayahnya bersimbah darah.

Putrinya kemudian memanggil keluarganya yang lain.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawanya sudah tidak dapat tertolong.

NW dan lima pelaku penyerangan lainnya, yakni AM (25), H (39), BN (34), RN (33) dan MH (25) telah ditangkap polisi di tempat dan waktu berbeda.

Saat ini, masih ada dua orang yang menjadi buron.

Berdasarhan hasil penyelidikan dan pemeriksaan, motif pembunuhan ini karena NW dendam dengan suaminya.

Pembunuhan terhadap Khairul telah direncanakan sejak September 2021.

Pada 9 September 2021, NW dan para eksekutor membuat perjanjian kerja.

Tidak disebutkan secara rinci apa pekerjaan yang dimaksudkan dalam surat perjanjian yang ditulis pada kertas folio dan bermeterai Rp 10.000 itu.

Namun, tertulis bahwa NW bersedia menanggung para pelaku berikut keluarganya apabila terjadi hal yang berkaitan dengan hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com