KARAWANG, KOMPAS.com-Polisi telah membekuk enam orang tersangka pembunuhan pemilik rumah makan padang di Karawang.
Salah satunya NW (49), istri korban sendiri, yang diketahui sebagai otak pada kasus itu.
Pada 27 Oktober sekitar pukul 23.49, RP mendengar suara teriakan ayahnya, Khairul Amin, minta tolong. Ia pun bergegas keluar rumah. Ia juga mendengar suara motor ngebut.
Di luar, RP mendapati ayahnya tertindih motor dan keluar darah di bagian kepala. RP langsung memberitahukan kepada keluarganya yang lain pergi mencari bantuan ke RT. Namun RT tak kunjung keluar.
RP lalu membangunkan karyawan rumah makan untuk membantu membawa ayahnya ke rumah sakit. Namun saat kembali, Khairul sudah tak bernyawa.
Baca juga: Istri Pemilik Rumah Makan Padang Bayar Eksekutor untuk Bunuh Suaminya
Begitu mendapat laporan, polisi langsung menuju lokasi.
Petugas dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polisi Resor (Polres) Karawang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan serangkaian pemeriksaan, serta mengamankan sejumlah barang bukti.
Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan, para pelaku telah merencanakan pembunuhan sejak September 2021," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Sabtu (6/11/2021).
Hal itu dibuktikan dengan surat perjanjian kerja yang ditandatangi di atas materai 10.000 pada 9 September 2021.
Pada surat yang ditulis pada kertas folio tersebut juga disebutkan soal kewajiban NW menjamin keluarga jika terjadi hal yang berkaitan dengan hukum.
Para pelaku diberi imbalan yang bervariasi. Mereka dijanjikan upah Rp 30 juta. Sedang yang sudah diberikan Rp 20 juta.
Pada 27 Oktober 2021 malam sekitar pukul 22.00 WIB para pelaku berkumpul di depan minimarket dekat GOR Panatayuda. AM kemudian mengirim pesan kepada NW di mana keberadaan Khairul Amin.
NW pun membalas, Khairul tengah makan ayam bakar di salah satu warung di GOR itu. Untuk memastikan, AM berpura - pura membeli air di kedai tersebut.
AM kemudian memberitahukan kepada komplotannya. Setelah korban keluar warung, para tersangk alangsung membuntuti. Tiba di dekat rumah, mereka langsung melancarkan aksinya.