KOMPAS.com - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih berupaya mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Dia mengatakan, beberapa kasus bisa diungkap secara cepat dan sebagian perlu kehati-hatian.
Suntana yang pernah menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya kemudian membandingkan kasus pembunuhan di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 dengan kasus perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, pada 26 Desember 2016.
Baca juga: Siapa yang Suruh Banpol ke TKP Pembunuhan Subang dan Minta Danu Kuras Bak Mandi?
Untuk diketahui, dalam kasus Pulomas, enam orang penghuni rumah tewas disekap para perampok di kamar mandi.
Baca juga: [ARSIP KRIMINAL] Tragedi Perampokan Sadis Pulomas, 11 Orang Disekap di Kamar Mandi hingga 6 Tewas
"Sebagai contoh ada kasus di Pulomas, Jakarta. Ada beberapa jenazah yang dikurung di dalam WC dan itu bisa diungkap dalam beberapa hari," kata Suntana di di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (15/11/2021).
"Ada kasus tertentu juga yang pembuktiannya harus hati-hati karena konsekuensi dalam menetapkan tersangka itu hati-hati," tambahnya.
Untuk itu, karena unsur kehati-hatian, polisi memerlukan waktu untuk mengungkap kasus yang merenggut nyawa Tuti serta anaknya Amalia Mustika Ratu tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.