Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Tarif Rp 100.000, Biro Jodoh di Blitar Minta Calon Serahkan Foto dan Nomor Telepon

Kompas.com - 13/11/2021, 19:05 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

KOMPAS.com - Sanusi, pemilik biro jodoh di Blitar, Jawa Timur, memasang tarif Rp 100.000 sebagai uang pendaftaran yang harus dibayar setiap orang untuk dicarikan jodoh.

Biro jodoh Sanusi itu viral usai sebuah akun di TikTok mengunggah video bertuliskan banner bertuliskan biro jodoh miliknya.

Klien yang kemudian menemukan jodoh berkat jasa Sanusi biasanya akan memberikan uang ekstra.

"Seikhlasnya. Tapi biasanya ngasih Rp 300.000 setiap pasangan," ujar Sanusi saat ditemui Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).

Baca juga: Viral di TikTok, Ini Kisah Biro Jodoh Milik Sanusi di Blitar, Pertemukan 5 Pasangan Dalam 2 Bulan

Selain membayar uang pendaftaran, mereka juga diminta menyerahkan foto diri dan fotokopi KTP.

Kemudian Sanusi juga akan meminta mereka menuliskan nama dan nomor telepon di belakang foto yang mereka serahkan.

Sanusi menunjukkan foto tujuh orang klien yang belum menemukan jodoh, mayoritas laki-laki.

Kata Sanusi, mungkin perempuan cenderung gengsi kalau terang-terangan mencari jodoh.

Terkait status perkawinan, meski terdapat klien yang lajang, memang lebih banyak duda dan janda yang datang padanya untuk mencari jodoh.

"Perempuan yang satunya lagi itu, itu masih perawan umur 38 tahun. Dia sekarang masih kerja di Hongkong, tapi sudah waktunya pulang. Makanya minta dicarikan jodoh," tuturnya.

Baca juga: Kronologi Pencurian Uang Rp 427 Juta Milik Peternak Sapi di Blitar, Pelaku Terlatih Pakai Modus Kempis Ban

Sanusi mengaku sudah puluhan tahun memiliki "bakat" menjodohkan orang sejak pulang dari pengembaraan ke banyak daerah hingga di luar Pulau Jawa.

Sebelum membuka biro jodoh, Sanusi beberapa tahun menjadi tukang ojek di Pasar Kutukan, pasar tradisional sekitar 500 meter dari rumahnya yang membuatnya memiliki banyak kenalan.

Dari sanalah bakat membantu perjodohan itu muncul dan bekerja secara alami.

Melalui proses yang panjang, orang akhirnya mengenal Sanusi sebagai tukang mencarikan jodoh.

"Kalau perempuan, biasanya yang minta tolong ke saya orangtuanya. Minta tolong anaknya dicarikan jodoh," ujarnya.

Baca juga: Tak Sengaja Pegang Tempat Lampu Dalam Kondisi Basah, Remaja di Blitar Tewas Tersengat Listrik

Pertemukan calon

Jika orang yang datang pada Sanusi merasa tertarik dengan seseorang yang dalam foto, Sanusi akan meminta kliennya untuk mencatat nomor telepon yang ada di belakang foto.

Lalu dia akan minta orang itu untuk menelepon dan mengundangnya bertemu di rumah Sanusi.

"Kalau bisa saat itu juga ya lebih baik. Kalau tidak bisa ya lain waktu. Tapi saya selalu minta mereka bertemu di sini dengan saya saksikan," ujarnya.

Melalui cara itu, sejak dia pasang banner di teras rumahnya 2,5 bulan lalu, dia mengklaim sudah lima pasangan yang berjodoh dan menikah.

Jumlah itu tidak termasuk mereka yang perjodohannya terjadi berkat bantuan yang dia berikan sebelum memasang banner.

 

KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com