Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tur ke Faskes Zaman Belanda di Kota Metro, Memadukan Edukasi dan Wisata

Kompas.com - 12/11/2021, 12:54 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Ratusan dokter mengunjungi situs fasilitas kesehatan (faskes) zaman kolonial Belanda di Kota Metro, Lampung.

Kegiatan ini untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional.

Kunjungan itu dilakukan dengan cara berjalan kaki ke setiap situs cagar budaya dalam gelaran Metro Historical Walking Tour pada Jumat (12/11/2021) pagi.

Baca juga: Canangkan Transformasi, Menkes Ingin Masyarakat Bisa Akses Layanan Kesehatan Berkualitas

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Metro Agung mengatakan, situs cagar budaya yang dikunjungi adalah bangunan yang memiliki sejarah sebagai faskes pada zaman Belanda.

Rute Metro Historical Walking Tour ini adalah Menara Masjid At Taqwa - Rumah Asisten Wedana - Klinik Santa Maria - Health Center - Dokterswoning (rumah dokter).

"Situs cagar budaya ini memiliki histori tinggi, bahwa Kota Metro pada masa kolonial memang didesain sebagai pusat kesehatan di Lampung," kata Agung usai acara, Jumat.

Baca juga: Hari Kesehatan Nasional 2021, Kenali Sejarah Perayaannya

Sebagai contoh, dari berbagai literasi, menurut Agung, pada masanya Health Center Kota Metro menjadi salah satu pusat penanganan wabah penyakit malaria yang melanda Lampung.

"Health Center ini menjadi cikal bakal puskesmas," kata Agung.

Sementara itu, Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin mengatakan, kegiatan Metro Historical Walking Tour ini bisa menjadi daya tarik, tak hanya bagi warga Metro, tapi juga warga luar daerah.

"Saya juga apresiasi pembuatan historical sign board semacam ini agar dapat dibaca oleh masyarakat luas," kata Wahdi.

Pada 2021, Kota Metro telah menetapkan empat cagar budaya.

Bunda Literasi Kota Metro Silvi Maharani mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat terus dikembangkan menjadi wisata sejarah dan budaya.

"Melalui peringatan HKN dan Metro Historical Walking Tour kita kembangkan wisata sejarah di Kota Metro," kata Silvi.

 

Jadi potensi wisata

Metro Historical Walking Tour ini dinilai mampu menjadi salah satu potensi wisata, khususnya wisata sejarah.

Anggota DPD Lampung, Jihan Nurlela mengatakan, Kota Metro memiliki potensi sejarah yang dapat dikembangkan menjadi wisata sejarah dan budaya yang edukatif.

"Wisata berbasis cagar budaya ini perlu dikembangkan. Di kota lain sudah berjalan wisata sejarah seperti, dan di Lampung, Metro punya potensi tinggi," kata Jihan.

Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kenali 4 Jenis Gangguan Mental Ini

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro Suwandi mengatakan, pihaknya tengah mengkaji agar wisata semacam ini juga bisa diikuti oleh para pelajar yang ada di Kota Metro.

"Sedang kita kaji bersama bidang terkait upaya peningkatan literasi sejarah bagi para pelajar melalui kegiatan semacam ini," kata Suwandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com