Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan TKI Berjuang Lawan Kanker, Berdaya dengan Buat Kerajinan Tangan

Kompas.com - 10/11/2021, 15:49 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Desy Noor Anggraeni divonis menderita kanker nasofaring sejak November 2019.

Saat itu, perempuan asal Kuningan, Jawa Barat, sedang bekerja sebagai buruh migran di Taiwan.

Saat dirawat di rumah sakit dan menjalani biopsi, dia dibantu oleh komunitas Buruh Migran Indonesia (BMI) yang ada di Taiwan.

"Namun ada data yang tidak sinkron, sehingga ada pengurusan ulang untuk identitas. Termasuk BPJS yang ternyata di Salatiga ini," jelasnya, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Menyoal Ledakan Kasus Covid-19 di Bangkalan, Anggapan Kebal Corona hingga Kepulangan Buruh Migran Saat Lebaran

Setelah kembali ke Indonesia pada Agustus 2020, Desy indekos di daerah Grogol, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Dia fokus untuk menjalani pengobatan.

"Awalnya dirawat di RSUD Salatiga di Jalan Osamaliki. Namun kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Ken Saras," terangnya.

Di RS Ken Saras, Desy menjalani kemoterapi seminggu tiga kali.

"Termasuk juga perawatan lain, misal untuk mendapat obat nyeri dan lainnya. Konsultasi juga dengan dokter," paparnya.

Baca juga: 11 TKI asal Blitar Meninggal, 1 Jenazah Belum Dipulangkan

Dari hasil diagnosa terbaru, kata Desy, dia harus menjalani pengobatan dari awal. Karena kankernya sudah menyebar ke getah bening.

"Sudah speechless, tapi tetap harus semangat demi anak-anak. Saya sempat lumpuh, ini sekarang juga menjalani pengobatan herbal, tapi rutin konsultasi dengan dokter dari RS Ken Saras untuk check up," ungkap Desi.

Anak Desy yang pertama saat ini kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Sementara anak kedua, masih kelas IV sekolah dasar dan berada di Kuningan bersama neneknya.

"Kalau suami dulu kerja di Madura, namun karena saya sakit dan butuh perawatan ekstra, akhirnya ikut di Salatiga," jelasnya.

Baca juga: Diduga Jadi Korban Sindikat TKI Ilegal, 5 Warga NTB Nekat Kabur dari Tahanan Imigrasi Malaysia

Dengan kondisinya saat ini, perawatannya tidak boleh terlambat sehingga dia selalu didampingi suaminya.

Untuk memenuhi kebutuhannya selama di Salatiga, baik untuk berobat maupun kebutuhan sehari-hari, Desy dan suaminya membuat kerajinan tangan.

"Hasilnya juga buat anak-anak. Cukup gak cukup, ya harus cukup," kata Desy.

Baca juga: Ambil Paket Sabu Dalam Termos, 2 Pemuda Sampang Mengaku Dibayar Rp 10 Juta, Diduga Libatkan TKI di Malaysia

Kerajinan yang dibuat Desy dan suaminya adalah aksesoris dan souvenir interior.

"Termasuk juga buket bunga, harga jualnya Rp 18.000 hingga Rp 180.000. Untuk promosi kami mengandalkan WA dan media sosial," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com