Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak di Yogyakarta yang Kehilangan Orangtua Selama Pandemi Dapat Bantuan dari Danais

Kompas.com - 08/11/2021, 15:39 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berikan bantuan sosial (bansos) yang bersumber dari Dana Istimewa (danais).

Sasaran bansos ini adalah anak-anak yang kehilangan orangtua selama pandemi Covid-19, bantuan untuk pengusaha, dan pelaku wisata.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY Endang Patminyarsih mengatakan ada sebanyak 1.734 anak yang mendapatkan bantuan dari Dinsos DIY.

"Jadi bantuan ini untuk anak-anak yang ditinggal orangtuanya di era Covid-19. Jadi ditinggal karena Covid maupun non-Covid total ada 1.734 seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," ujar Endang, saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Tiap Kelurahan di DI Yogyakarta Akan Dapat Dana Penanggulangan Covid-19 Rp 50 Juta dari Danais

Bantuan diberi selama tiga bulan yakni mulai Oktober, November, hingga Desember.

Setiap bulan sebanyak Rp 500.000, sehingga total bantuan yang diberikan sebanyak Rp 1,5 juta per anak.

Ia berharap bantuan yang diberikan oleh Pemerintah DIY dapat membantu anak-anak yang ditinggal orangtua di masa pandemi Covid-19.

"1.734 itu ada yang yatim, piatu, atau yatim piatu. Kami juga melakukan pendampingan melalu Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)," kata dia.

Endang menjelaskan jika seorang anak ditinggalkan kedua orangtua karena Covid-19 maka pendampingan bisa dilakukan oleh keluarga.

Baca juga: Beredar Surat Kemenkeu soal Danais untuk Penanganan Covid-19, Ini Kata Sekda DI Yogyakarta

Namun, LKS tetap ikut mendampingi anak-anak yang ditinggalkan orangtuanya.

"Pendampingan sampai Desember nanti, kita dampingi dan lihat (perkembangan)," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com