Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Klaster Takziah Bantul, PTM Terbatas di Sedayu Dihentikan

Kompas.com - 08/11/2021, 15:04 WIB
Markus Yuwono,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, DI Yogyakarta, menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di Kapanewon Sedayu. 

Penghentian PTM dilakukan mulai 5 November 2021 sampai dua pekan ke depan. 

Diketahui, sedikitnya 25 sekolah jenjang SD sampai SMA di Sedayu telah menggelar PTM terbatas

"Di Sedayu ada 24 SD, kemudian ada SMP Negeri 1 dan 2 Sedayu kemudian yang swasta ada 2 juga," kata Kepala Disdikpora Isdarmoko saat dihubungi wartawan, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Klaster Takziah Bantul Meluas, Guru Positif Covid-19 Nekat Mengajar Tulari Santri TPA dan Keluarganya

Dijelaskan Isdarmoko, penghentian PTM inu demi keselamatan dan keamanan para siswa serta masyarakat dari terpapar Covid-19.

Hal ini juga berkaitan dengan banyaknya kasus SMK N 1 Sedayu yang cukup banyak.

"Kita eggak tahu to keluarganya yang SMK itu siapa saja. Ada enggak yang keluarganya itu ternyata siswa sekolah, kalau itu sampai ada kan kita harus hati-hati," kata Isdarmoko.

Baca juga: Guru Positif Covid-19 Nekat Mengajar di Bantul Terancam Disanksi Tegas

Disinggung mengenai sekolah di Kapanewon Kasihan, Isdarmoko mengaku sudah mendengar adanya penularan di sekolah, tetapi belum ada laporan secara resmi.

Diberitakan sebelumnya, rentetan kasus Covid-19 klaster takziah di Bantul, DI Yogyakarta, terus terjadi.

Salah satunya yang meningkat di Kapanewon Sanden yang menyebabkan beberapa santri TPA terpapar Covid-19, karena guru yang positif virus corona nekat mengajar.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Bantul yang juga Wakil Ketua Bupati Bantul, Joko B Purnomo mengatakan, penambahan kasus di Bantul rentetan dari klaster takziah di Kapanewon Sedayu.

Joko menambahkan, angka kasus aktif Covid-19 mencapai 149 orsa, sebagian besar merupakan kasus dari rentetan klaster takziah.

"Jadi di Kapanewon Sedayu ada 47 kasus, Kasihan 31 kasus, Pajangan 18 kasus, Srandakan empat kasus dan Kapanewon Sanden 16 kasus, semuanya berawal dari kasus klaster takziah," kata Joko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com