Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Positif Covid-19 Nekat Mengajar di Bantul Terancam Disanksi Tegas

Kompas.com - 08/11/2021, 12:58 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penularan Covid-19 karena klaster takziah meluas ke sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) Sedayu hingga ke Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Terkait kasus penularan ini, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan dirinya pagi tadi telah mengundang Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja untuk menyisir sekolah yang kemungkinan dapat memunculkan klaster baru.

"Pagi tadi saya panggil kadis kesehatan untuk menyisir kembali sekolah-sekolah, kemungkinan muncul klaster sekolah," kata Hamil saat ditemui di Kantor Gubernur Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Klaster Takziah Bantul Meluas, Guru Positif Covid-19 Nekat Mengajar Tulari Santri TPA dan Keluarganya

Setelah melakukan pemanggilan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan mengevaluasi pembelajaran tatap muka (ptm) terbatas di seluruh jenjang sekolah di Kabupaten Bantul.

Menurut Halim, jika ada sekolah yang belum siap menggelar ptm dan rentan terjadi paparan Covid-19 di sekolah maka ptm akan dihentikan sementara.

"Kita nanti evaluasi sekolah-sekolah yang belum siap atau rentan paparan Covid, maka akan kita hentikan dulu sementara waktu," kata dia.

Untuk mencegah penularan semakin meluas Pemerintah Kabupaten Bantul menggencarkan screening serta melakukan isolasi atau karantina bagi pasien Covid-19 di shelter yang sudah tersedia.

"Yang penting penyebarannya kita batasi dengan cara karantina, isolasi siswa yang terpapar. Yang nyata terpapar ya ga boleh masuk, kemudian dia kontak erat sama siapa saja kita tracing," ujar Halim.

Menurut Halim, sampai sekarang belum dibutuhkan shelter khusus bagi pasien Covid-19 yang terpapar dari PTM, karena shelter yang dimiliki saat ini masih memenuhi kapasitasnya.

"Kita kan masih punya shelter yang hari ini rata-rata kosong jika nanti ada klaster baru paparan baru ya kita bawa ke shelter. Memang protapnya seperti itu," kata dia.

Baca juga: 5 Siswa dan Seorang Guru Positif Covid-19, PTM SMK di Bantul Dihentikan Sementara

Ia menegaskan, kepada guru yang sudah terpapar Covid-19 wajib menjalani isolasi di shelter-shelter yang sudah disediakan.

"Enggak boleh ketentuan nekat ngajar ya pelanggaran akan kita beri peringatan teguran," katanya.

Namun, jika teguran masih tidak diikuti dan guru nekat mengajar, maka Pemkab Bantul siap memberikan sanksi kepada guru yang ngeyel.

"Kalau itu tidak diindahkan terus menerus ya kita berikan sanksi, karena ini menyangkut kesehatan orang banyak," pungkasnya.

Sebelumnya, rentetan kasus Covid-19 klaster takziah di Bantul, DI Yogyakarta, terus terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Detik-detik Kecelakaan di Bawen: Usai Klakson Panjang Terdengar, Tabrakan Keras Terjadi

Detik-detik Kecelakaan di Bawen: Usai Klakson Panjang Terdengar, Tabrakan Keras Terjadi

Regional
Sepeda Motor Terbakar di SPBU Makassar, Diduga karena Gunakan Tangki 'Modifikasi'

Sepeda Motor Terbakar di SPBU Makassar, Diduga karena Gunakan Tangki "Modifikasi"

Regional
Kecelakaan Maut di Bawen, 4 Orang Tewas, 9 luka, Ada 4 Mobil dan 9 Motor yang Ditabrak Truk

Kecelakaan Maut di Bawen, 4 Orang Tewas, 9 luka, Ada 4 Mobil dan 9 Motor yang Ditabrak Truk

Regional
Kecelakaan Maut di Bawen, Saksi Sebut Suara Tabrakan Sangat Keras

Kecelakaan Maut di Bawen, Saksi Sebut Suara Tabrakan Sangat Keras

Regional
Kerangka Manusia Ditemukan di Rumah Kosong di Balikpapan, Identitas Masih Diselidiki

Kerangka Manusia Ditemukan di Rumah Kosong di Balikpapan, Identitas Masih Diselidiki

Regional
Saksi Mata Kecelakaan Maut Exit Bawen: Truk Tabrak 7 Mobil dan 7 Motor

Saksi Mata Kecelakaan Maut Exit Bawen: Truk Tabrak 7 Mobil dan 7 Motor

Regional
Kecelaaan Beruntun di Exit Tol Bawen, Truk yang Seruduk Puluhan Kendaraan Sempat Bunyikan Klakson

Kecelaaan Beruntun di Exit Tol Bawen, Truk yang Seruduk Puluhan Kendaraan Sempat Bunyikan Klakson

Regional
Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Regional
Ibu di Jambi Aniya Anak dengan Setrika Panas, Kesal karena Uang dari Suami Kurang

Ibu di Jambi Aniya Anak dengan Setrika Panas, Kesal karena Uang dari Suami Kurang

Regional
Hasil Otopsi Ungkap Luka Tembak Jadi Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara

Hasil Otopsi Ungkap Luka Tembak Jadi Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara

Regional
Direhabilitasi untuk PON 2024, Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh Akan Dirobohkan

Direhabilitasi untuk PON 2024, Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh Akan Dirobohkan

Regional
DPR Aceh Soroti Penggunaan Anggaran Rp 1,2 Triliun untuk PON 2024

DPR Aceh Soroti Penggunaan Anggaran Rp 1,2 Triliun untuk PON 2024

Regional
2 Pemuda Korban Penembakan Orang Tak Dikenal di TTU Dirujuk ke Kupang

2 Pemuda Korban Penembakan Orang Tak Dikenal di TTU Dirujuk ke Kupang

Regional
Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Diduga Tertembak Senjata Sendiri, Tinggalkan Istri yang Hamil Tua

Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Diduga Tertembak Senjata Sendiri, Tinggalkan Istri yang Hamil Tua

Regional
Gudang Tiner di Semarang Terbakar, Helikopter 'Water Bombing' Dikerahkan

Gudang Tiner di Semarang Terbakar, Helikopter "Water Bombing" Dikerahkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com