Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 2 Pekan, Banjir di Sintang Tak Kunjung Surut…

Kompas.com - 08/11/2021, 10:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sudah dua pekan ini Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), terendam banjir.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyebutkan, banjir bermula saat hujan intensitas tinggi mengguyur Sintang pada 21 Oktober 2021 sekitar pukul 10.00 WIB.

Banjir di Sintang ini merendam 12 kecamatan.

Baca juga: 2 Pekan Sintang Kalbar Terendam Banjir, 2 Orang Meninggal, 87.496 Jiwa Terdampak

Sejumlah 12 kecamatan itu yakni Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Binjai Hulu, Kecamatan Sintang, Kecamatan Sepauk, Kecamatan Tempunak.

Lalu, Kecamatan Ketungau Hilir, Kecamatan Dedai, Kecamatan Serawai, Kecamatan Ambalau, Kecamatan Sei Tebelian, dan Kecamatan Kelam Permai.

Ada 21.000 unit rumah, sarana tempat ibadah, dan lima jembatan yang terendam.

"Menurut laporan BPBD setempat, saat ini kondisi di jalan lintas provinsi - kabupaten masih tidak bisa dilewati untuk kendaraan disebabkan ruas jalan masih digenangi banjir," beber Abdul.

Adapun tinggi muka air berkisar antara satu hingga tiga meter.

Baca juga: 2 Pekan Sintang Kalbar Terendam Banjir, Ketinggian Air Kembali Naik

Dua orang meninggal

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, dua orang meninggal dunia dan 87.496 jiwa terdampak banjir.

"Satu orang yang meninggal dunia ditemukan di Kecamatan Tempunak dan satu lainnya di Kecamatan Binjai, Kabupaten Sintang, Kalbar," jelas Abdul dalam keterangan tertulis, Minggu (7/11/2021).

Baca juga: Penanganan Banjir di Kabupaten Sintang Kalbar Terkendala Peta Genangan

Abdul menyampaikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang masih berupaya melakukan pendataan di lapangan mengenai korban meninggal dunia maupun luka-luka.

BPBD Kabupaten Sintang bersama tim gabungan telah mendirikan pos pengungsian dan melakukan pendistribusian bantuan makanan.

"Pos komando yang telah dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang juga mengoperasikan dapur umum maupun pos kesehatan," jelasnya.

Baca juga: Dua Pekan Sintang Kalbar Terendam Banjir, Akses Kendaraan Dalam Kota Nyaris Lumpuh

 

Status tanggap darurat banjir

Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) terendam banjir. Bahkan ketinggian air mencapai hingga 2 meter. Istimewa Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) terendam banjir. Bahkan ketinggian air mencapai hingga 2 meter.

Abdul menyebutkan, banjir di Sintang yang telah berlangsung selama dua pekan justru kembali mengalami kenaikan muka air.

"Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Kapuas dan Sungai Melawi meluap," ungkapnya.

Terkait banjir ini, Pemerintah Kabupaten Sintang telah menetapkan status tanggap darurat banjir, yang berlaku mulai 19 Oktober hingga 16 November 2021.

"Hasil kajian, Kabupaten Sintang memiliki potensi risiko banjir sedang hingga tinggi. Kejadian banjir ini merupakan fenomena berulang apabila tidak ditindaklanjuti dengan pengelolaan risiko secara baik," kata Abdul.

Baca juga: 2 Warga Meninggal dan 21.000 Rumah Terendam akibat Banjir di Sintang Kalbar

Kondisi warga

Sejumlah warga yang terdampak banjir di Sintang ini mulai terserang penyakit.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Koordinator PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Azni Firmania mengatakan, penyakit yang menyerang warga antara lain diare maag, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan penyakit kulit (scabies).

"Hampir rata-rata di posko pengungsian itu banyak ditemukan scabies, maag, hipeternesi, kolestrol tinggi, dan diare. Paling banyak ISPA dan scabies. Maka dari itu kita tetap menyiapkan obat dari TRC puskemas maupun Dinkes Sintang, khusunya PSC 199. Untuk obat, insyaallah siap," ujarnya, dilansir dari TribunSintang.com, Minggu (7/11/2021).

Baca juga: Terendam Banjir 1 Meter, Jalan Sintang-Melawi Kalbar Lumpuh

Banjir juga berdampak pada pembelajaran tatap muka (PTM). Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sintang Yosepha Hasnah kembali meliburkan PTM terbatas.

Aktivitas PTM diliburkan sejak 5 November hingga 13 November 2021.

“Bagi sekolah dan sekitarnya yang akses transportasi warga sekolah tergenang air/terganggu, terhitung mulai tanggal 5 November 2021 sampai dengan 13 November 2021 proses pembelajaran sekolah diliburkan,” ucapnya, dikutip dari TribunSintang.com, Jumat (5/11/2021).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor: Pythag Kurniati), TribunSintang.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com