Sunardi mengatakan Gilang terlihat semangat saat berangkat untuk mengikuti diklatsar.
Kondisinya juga sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apa pun. Gilang selama ini dikenal sebagai anak yang suka berolahraga.
"Cakeplah anak saya. Potongannya cepak. Kalau lihat fotonya imut. Memang anaknya ganteng dari pada bapaknya jauh," kata dia.
Sunardi mengatakan Gilang tidak pernah bercerita akan ikut Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa (Menwa). Selama ini yang dia sampaikan kepada orangtua mau ikut BEM.
"Kok tahu-tahu mau ikut Menwa," kata dia.
Baca juga: Meninggal Saat Diklatsar Menwa UNS, Jenazah Gilang Diotopsi
Sunardi mengungkap ibunya sempat tidak merestui Gilang ikut kegiatan Menwa karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.
Di sisi lain, ibunya juga pernah mengarahkan Gilang untuk menjadi anggota TNI, tapi belum ada keinginan dari sang anak untuk mendaftar.
"Setelah jadi mahasiswa kok malah pengin masuk ke Menwa, tapi kalau namanya sudah takdir Allah mau bagaimana lagi," kata dia.
"Keluarga tidak pernah menyangka akan terjadi seperti ini. Tidak sama sekali. Siapa yang punya harapan anaknya untuk seperti itu," tambah Sunardi.
Lebih lanjut, Sunardi meminta ke depan kegiatan diklatsar Menwa maupun yang lainnya ada pendamping yang berpengalaman dalam menangani pendidikan.
Baca juga: Cari Bukti Tambahan, Polisi Kembali Geledah Markas Menwa UNS Solo
Hal tersebut untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan seperti yang dialami anaknya tersebut.
"Saya dan keluarga tidak untuk menuntut atau apa. Hanya ingin mengetahui apa yang sebenarnya yang menyebabkan anak saya Gilang sampai meninggal. Kami mohon aparat terkait untuk diusut seadil-adilnya nantinya tidak ada Gilang Gilang berikutnya," kata Sunardi.
Sementara itu, berdasarkan hasil otopsi meninggalnya Gilang akibat mati lemas karena kekerasan tumpul.