KOMPAS.com - Kematian Gilang Endi Saputra (22), mahasiswa D4 Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Novarina Ekapuri, sepupu Gilang, menceritakan, korban pernah mengungkapkan alasan bergabung dengan Resimen Mahasiswa (Menwa).
Baca juga: Rektorat UNS Jelaskan Alasan Panitia dan Peserta Diklatsar Menwa Ditempatkan di Asrama
"Pernah ngobrol, dulu kita sempat tanya kenapa pengin masuk Menwa, katanya pengin melatih fisik dan mentalnya karena sebenarnya dulu itu Mas Gilang pengen sekali masuk sekolah di ikatan dinas API Madiun," katanya, dilansir dari Tribunnews.com.
Baca juga: Mahasiswa UNS Solo Tewas Saat Diklatsar Menwa, Polisi: Ada Beberapa Pukulan di Kepala
Selain itu, kata Novarina, Gilang sempat mengungkapkan, selama mengikuti kegiatan Menwa tak pernah alami perilaku kekerasan.
Hal itu membuat pihak keluarga menyetujui Gilang masuk organisasi tersebut.
"Dari semester satu sampai semester tiga, kalau untuk masalah seperti itu (dugaan kekerasan, red) engga pernah cerita. Kalau pernah ada seperti itu dan Mas gilang cerita ke keluarga, otomatis pihak keluarga akan melarang ikut organisasi Menwa," katanya.
Baca juga: Di Balik Kematian Mahasiswa UNS Saat Diklatsar, Kekerasan Benda Tumpul dan Korps Menwa Dibekukan
Novarina melanjutkan, kejadian itu telah membuat keluarga korban syok. Orangtua korban, menurut Novarina, sempat bercerita jika Gilang setelah lulus ingin bekerja di bidang pertambangan.
"Ketika mas Gilang masuk ke Prodi K3 UNS itu salah satu cita-cita mas Gilang yang sudah diamini oleh kedua orang tua dan keluarga besar. Rencananya ingin bekerja di bidang pertambangan, orang tua harapannya Mas Gilang menjadi anak yang sukses," pungkas Nova.