KOMPAS.com - Gilang Endi Saputra (21), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, tewas saat mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa) di Jurug, Kota Solo.
Berdasar hasil otopsi, korban tewas setelah alami kekerasan menggunakan benda tumpul.
"Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa penyebab kematian (Gilang) karena luka akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan mati lemas," kata Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Seperti diketahui, polisi telah menerima hasil otopsi korban dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Semarang pada Jumat (29/10/2021) pukul 11.00 WIB.
Sementara itu, aparat kepolisian akan meminta keterangan ahli yang dilibatkan dalam otopsi jenazah Gilang dari tim kedokteran forensik.
Lalu polisi juga akan mendalami keterangan dari saksi ahli yang pertama kali menangani korban.
"Kita akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter jaga yang pada saat itu menerima pertama kali korban ketika tiba di RSUD Dr Moewardi pada Minggu (24/10/2021) pukul 22.02 WIB," kata dia.
"Termasuk pemeriksaan ahli yang akan kita mintai keterangannya terkait dengan hasil otopsi yang sudah keluar pada hari ini," kata Ade.
Baca juga: Mahasiswa UNS Tewas Saat Diklatsar Menwa, Gibran: Jangan sampai Terulang Lagi
Sementara itu, saat ditemui wartawan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, menyesalkan insiden itu.
Dirinya meminta aparat kepolisian melakukan penyelidikan secara tuntas. Secara khusus, Gibran juga meminta kejadian serupa jangan terulang kembali di masa depan.
"Nanti hasil otopsi seperti apa, keputusan seperti apa, kita ikut mengawal saja. Yang jelas kejadian-kejadian itu jangan sampai terulang lagi," kata Gibran, Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Hasil Otopsi Keluar, Penyebab Kematian Mahasiswa UNS Luka Akibat Kekerasan Tumpul